Kamis, 31 Januari 2013

Tugas kkpi 2012/2013


makalah Sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara indonesia


Sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara indonesia
TAHUN AJARAN
2012/2013












Mata pelajaran       :       Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas                       :       XII (dua belas)
Program Keahlian    :       Teknik Pemesinan(TPm-1)
Kelompok                 :       Tiga ( 03 )
Dibina Oleh             :       Drs. Sujiono
Disusun Oleh           :
1.   Elwyn Rahmat Hidayat            (19)
2. Faras Qoid Muhanna               (20)
3. Gilang Nugraha                       (21)
4. Hendra Sandy Aji                   (22)
5. Hengky Pradana                      (23)
6. Imam Reizal Pahlevi                (25)
7. Jainurrochim                           (26)
8. Lasidi Wardianto                    (27)
9. Mahmud Suyuti                       (28)

SMK MUHAMMADIYAH 1 KEPANJEN
TERAKREDITASI  ” A ”
Jln. KH. Ahmad Dahlan No.34 telp. ( 0341 ) 395451 Kepanjen Kab. Malang-Jatim 65163

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

                Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul " Sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara indonesia ". Dalam menyelesaikan makalah ini, kami banyak menerima bantuan dari berbagai pihak sehingga dalam waktu yang relatif singkat makalah yang sederhana ini dapat terwujud. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang membantu,terutama Bapak Sujiono selaku guru pembimbing. Semoga Allah S.W.T berkenan mencatatnya sebagai amal shaleh.

Kami  sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami  mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Dengan iringan doa semoga makalah ini bisa bermanfaat dalam pengembangan pendidikan dan wacana berpikir kita bersama. Amin.






                                                                                                      
Malang , 02  Februari  2013




Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR­­______________________________________________ i
DAFTAR ISI__________________________________________________ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1          Latar Belakang Masalah______________________________________ 1
1.2         Rumusan Masalah­__________________________________________  4
1.3         Tinjauan Teoritis Masalah____________________________________ 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1     Pengaruh globalisasi secara umum_______________________________ 7
2.2     Posisi terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya______________________________________________________ 21
2.3     Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik_________ 37
2.4     Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang ekonomi________ 44
2.5    Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang sosial budaya ._ 50
BAB III PENUTUP
3.1     Kesimpulan______________________________________________ 62
3.2     Saran-Saran_____________________________________________ 63

 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah
Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain. Globalisasi akan membawa perspektif baru tentang konsep “Dunia Tanpa Tapal Batas” yang saat ini diterima sebagai realitas masa depan yang akan mempengaruhi perkembangan budaya dan membayar perubahan baru.
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita.
Globalisasi akan memberikan corak budaya baru, dan memberi dampak yang luas terhadap kebebasan budaya setempat dan mengukuhkan domisi budaya barat dalam budaya masyarakat di negara-negara berkembang melalui penjajahan baru, yaitu kebudayaan.
Bagaimanapun itu harus kita cegah karena kebudayaan bangsa merupakan hasil peninggalan nenek moyang bangsa kita yang harus kita jaga dan kita lestarikan.
Salah satu penyebab terjadinya era globalisasi adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi komunikasi, seperti teknologi media cetak dan media elektronik.
Dengan globalisasi, kita dapat mengambil peranan yang lebih besar pada prakarsa dan kreativitas warga masyarakat melalui berbagai infrastruktur teknologi informasi dan transportasi, ekonomi, sosial-budaya, politik atau elemen organisasi masyarakat. Setiap warga negara berkewajiban dan sekaligus merupakan suatu kehormatan apabila mampu menciptakan motivasi, tatanan, kondisi, dan peluang yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembangnya kreativitas dan prakarsa masyarakat itu sendiri.
Era globalisasi dewasa ini mengharuskan kita untuk bersikap arif dan mampu merumuskan serta mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kebangsaan yang tangguh dalam berinteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jati diri bangsa, serta menyegarkan dan memperluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul. Sudah saatnya era globalisasi kita maknai dalam arti yang positif, antara lain tumbuhnya persaingan yang sehat, tingkat kompetisi yang tinggi, harus serba cepat dan sebagainya.


1.2   Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
2.1     Ingin mengetahui Pengaruh globalisasi secara umum
          2.2     Ingin mengetahui Posisi terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya
          2.3     Ingin mengetahui Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik
          2.4     Ingin mengetahui Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang ekonomi
        2.5    Ingin mengetahui Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang sosial budaya



1.3   Tinjauan Teoritis Masalah
Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan,misalnya :
- hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara
- terjadinya erosi nilai-nilai budaya,
- menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme
- hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong
- kehilangan kepercayaan diri - gaya hidup kebarat-baratan
Indonesia adalah Bangsa yang kaya akan nilai-nilai budaya dan sejarah, yang tentunya budaya dan sejarah tersebut mempengaruhi semua aspek kehidupan dan memberikan serta membantu dalam pembentukan pola fikir dan paradigma masyarakat dalam bernegara dan bertanah air.
Di era globalisasi dan jaringan informasi yang dapat di akses oleh siapapun dan kapanpun mengakibatkan terjadinya perkembangan di segala sektor dan pemahaman baru tentang budaya serta penerapan-penerapan akan pola yang diterapkan oleh Negara lain.
Salah satu Negara yang menjadi tujuan dan penyebaran jaringan informasi dan budaya global adalah Indonesia, karena Indonesia adalah Negara berkembang dengan tingkat populasi yang selalu meningkat dan ditunjang dengan fasilitas-fasilitas yang memungkinkan untuk mengakses informasi baik itu dalam bentuk informasi data maupun informasi global yang termasuk di dalamnya unsur-unsur budaya asing yang notabene tidaklah sesuai dengan budaya Timur yang merupakan ciri khas Bangsa Indonesia.
Indonesia dan masyarakat dunia memiliki visi yang sama akan kemajuan dan peningkatan taraf hidup serta kemajuan dalam system pemerintahan, tetapi apakah kemajuan dan peningkatan taraf hidup tersebut harus mengorbankan nilai-nilai budaya yang begitu berharga. Dan sudah semestinya sebagai generasi penerus, kita harus melestarikan budaya-budaya Indonesia yang mulai terkontaminasi oleh budaya-budaya asing yang negatif dan tidak membangun karateristik masyarakat Indonesia.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengaruh globalisasi secara umum
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.
Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.
Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
Bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world society). Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia secara alam, sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling terpisah melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi.
Era globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global telah melibatkan seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi, arena politik, dan arena budaya.
Jika masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan-tantangan global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka akan menjadi korban yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.
Dari sisi politik, gelombang globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang demokratisasi. Sesudah perang dingin dan rontoknya komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya prinsip-prinsip demokrasi yang dapat membawa manusia kepada taraf kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam hati rakyat di setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan menggugat dan melawan sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan apapun yang tidak memihak rakyat.
Kasus serupa juga terjadi di Indonesia, yaitu dengan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Lama dan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Baru. Di Indonesia sejak bergulirnya reformasi, gelombang demokratisasi semakin marak dan tuntutan akan keterbukaan politik semakin terlihat.
Dari sisi budaya, era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya yang sangat dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan sistem nilai masyarakat suatu negara. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan pandai menyiasati pengaruh budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil nilai budaya yang positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi kehidupan dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh budaya yang negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang berbeda sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa melunturkan nilai identitas budaya bangsa kita. Dengan memahami perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi akan menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai antar kebudayaan yang ada.
Negara Indonesia sebagai bagian masyarakat global dengan ideologi Pancasila yang terbuka dan sistem politik, ekonomi, sosial-budaya, serta hankam yang dinamis, dalam melaksanakan pembangunan dari tahun ke tahun, merasakan dampak dari perubahan-perubahan dunia yang cepat mendasar. Hal ini tentu saja membawa implikasi pada perencanaan dan pengelolaan pembangunan nasional secara keseluruhan dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Akan tetapi, perubahan-perubahan itu sendiri akan berpengaruh pada perkembangan terhadap teknologi informasi dan komunikasi, ilmu pengetahuan, para cendekiawan dari berbagai disiplin ilmu, pelaku ekonomi dalam dunia usaha, maupun perumus kebijakan di tingkat nasional. Semua perubahan-perubahan tersebut akan berimplikasi pada hal-hal antara lain sebagai berikut :
  1. Perumusan kebijakan di tingkat nasional,
Bahwa perubahan yang cepat dan kecenderungan tidak menentu serta makin ketatnya persaingan atau kompetisi di berbagai bidang kehidupan, menuntut peningkatan strategi dan langkah-langkah operasionaluntuk penciptaan iklim bagi dunia usaha, aparat birokrasi, perangkat hukum, infrastruktur, penciptaan sumber daya manusia, dan sebagainya yang terus makin meningkat efisiensi dan daya saingnya.
  1. Pelaku ekonomi,
Bahwa dalam dasawarsa dua ribuan daya saing ekonomi nasional mulai meningkat, kemampuan produksi dan ekspor makin membesar. Untuk itu, diperlukan segala upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan pasar bagi hasil produksi nasional, lewat perbaikan sistem perdagangan internasional dalam kerangka multilateral, regional, dan bilateral.
  1. Pemerintah,
Yaitu baik pemerintah pusat maupun daerah diharapkan makin memainkan peran sebagai fasilitator, pemberi dorongan dan bimbingan kepada para cendekiawan, tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu serta dunia usaha untuk terus meningkatkan daya saing dalam skala nasional dan global. Kebijakan deregulasi dan debirokratisasi harus dilanjutkan, tanpa menghilangkan campur tangan yang diperlukan, khususnya yang memberikan arah serta dorongan prakarsa, kerativitas, dan partisipasi masyarakat.
  1. Bagi dunia usaha,
Dituntut untuk lebih luwes, lebih sensitif pada tuntutan pasar, dan lebih jeli mempelajari peluang-peluang yang terbuka dipasar serta menerus meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaannya. Khusus globalisasi ekonomi, menuntut kelincahan dunia usaha dalam kerja sama antarpara pelakunya dan dengan pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan nasional di pasar dunia.
Perkembangan yang cepat sebagai pengaruh globalisasi telah membawa implikasi pada teori atau pendekatan diberbagai dan aspek kehidupan. Oleh sebab itu, globalisasi dengan segala implikasinya, hendaknya terus kita upayakan dalam rangka membagun sebuah bangsa dan negara yang mampu berlaku efisien, efektif dan memiliki daya saing global.
Sesungguhnya dengan globalisasi, kita dapat mengambil peranan yang lebih besar pada prakarsa dan kreativitas warga masyarakat melalui berbagai infrastruktur teknologi informasi dan transformasi, ekonomi, sosial-budaya, politik atau elemen organisasi masyarakat. Setiap warga negara berkewajiban dan sekaligus merupakan suatu kehormatan apabila mampu menciptakan motivasi, tatanan, kondisi, dan peluang yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembangnya kreativitas dan prakarsa masyarakat itu sendiri. Era globalisasi dewasa ini mengharuskan kita untuk bersikap arif dan mampu merumuskan serta mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kebangsaan yang tangguh dalam berinteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jati diri bangsa, serta menyegarkan dan memperluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul. Sudah saatnya, era globalisasi kita maknai dalam arti yang positif, antara lain tumbuhnya persaingan yang sehat, tingkat kompetisi yang tinggi, harus serba cepat, dan sebagainya. Negara Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global dengan ideologi Pancasila yang terbuka dan sistem politik, ekonomi, sosial-budaya, serta hankam yang dinamis, dalam melaksanakan pembangunan dari tahun ke tahun, merasakan dampak dari perubahan-perubahan dunia yang cepat dan mendasar. Hal ini tentu saja membawa implikasi pada perencanaan dan pengelolaan pembangunan nasional secara keseluruhan dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Akan tetapi, perubahan-perubahan itu sendiri akan berpengaruh pada perkembangan terhadap teknologi informasi dan komunikasi, ilmu pengetahuan, para cendikiawan dari berbagai disiplin ilmu, para pelaku ekonomi dalam dunia usaha, maupun perumus kebijakan di tingkat nasional. Bangsa Indonesia, seperti halnya bangsa-bangsa lain, dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari arus derasnya kompleksitas perubahan (inovasi) sebagai akibat cangggihnya teknologi informasi, telekomunikasi dan transportasi, tatanan ekonomi dunia yang mengarah pada pasar bebas, serta tingkat efisiensi dan kompetisi yang tinggi di berbagai bidang kehidupan.
 (sumber: Pendidikan Kewarganegaraan, penerbit Erlangga)
Berkembangnya arus globalisasi jelas memberikan dampak pada kebudayaan manusia. Banyak yang terlihat jelas dalam perubahan dan pegeseran pola hidup masyarakat, yaitu:
a. Agraris tradisional menjadi masyarakat industri modern;
b. Kehidupan berasaskan kebersamaan menjadi kehidupan individualis;
c. Kehidupan lamban menjadi kehidupan serba cepat;
d. Kehidupan berasaskan nilai sosial menjadi konsumeris menjadi materialis;
e. Kehidupan yang bergantung apda alam menjadi kehidupan yang menguasai alam
Dari contoh tersebut, terdapat beberapa macam pengaruh terhadap kehidupan masyarakat, dibagi menjadi 2 aspek, yaitu aspek positif dan aspek negatif.
a. Aspek Positif
Beberapa aspek positif dari perkembangan teknologi dan arus globalisasi”
1) Pola Hidup yang serba cepat
Teknologi memberikan manfaat waktu bagi masyarakat, misalnya dalam bidang pertanian, petani yang awalnya memanen padinya 6 bulan sekali sekarang sudah dapat memanenkan 3 bulan sekali, kemudian dalam bidang makanan bnayk produk makanan siap saji (serba instant).
2) Pesatnya Perkembangan Informasi dan Transformasi
Manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan adanya perkembangan informasi sangat banyak, misalnya dengan adanya internet anda dapat mencari ilmu pengetahuan secara grats dan berlimpah.
Selain itu, perkembangan teknologi transformasi yang semakin cepat dan akurat, misalnya dengan adanya pesawat terbang kita dapat lebih cepat

3) Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Melimpah
Dengan adanya pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat, misalnya pemanfaatan sumber daya emas oleh PT Freport di Papua akan memberiakan peluang pekerja bagi masyarakat Papua itu sendiri.
b. Aspek Negatif
Perkembangan teknologi juga emberikan dampak negatif bagi kebudayaan masyarakat, dampak tersebut sebagai berikut:
1) Beralihnya Masyarakat Agraris Menjadi Masyarakat Industri Modern
Banyak industri modern berdampak pada kebutuhan tenga kerja yang sangatr banyak sehingga masyarakat yang awalnya bekerja sebagai petani beralih pekerjaan menjadi buruh pabrik.
2) Perubahan dari kehidupan Berasaskan Kebersamaan Menjadi Kehidupan Individualis.
Hal ini terjadi karena kesibukan masyarakat yang sudah bersifat materialistis dan melupakan kehidupan sosialnya.
3) Masuknya Pola Hidup budaya barat
Dampak Negatifnya seperti masuknya budaya barat yang bertolak belakang dengan budaya timur yang sederhana, sopan, dan santun.
Fenomena anak melawan kepada orang tua, murid yang mengancam guru, perkelahian antara pelajar, model pakaian yang tidak sesuai, dan pemakaian perhiasan wanita oleh laki-laki merupakan perilaku menyimpang sebagai dampak negatif dari era globalisasi dan arus informasi yang tidak terbendung. Pendapat Selo Sumardjan bahwa perubahan budaya yang cepat dan saling menyusul mengakibatkan suasana yang berkepanjangan. Suasana anomi ialah suasana ketika masyarakat yang sedang mengalami perubahan budaya yang tidak mgnetahui secara jelas nilai-nilai budaya mana yang perlu diambil dan mana yang ahrus dikembangkan.
·         Perngaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Globalisasi merupakan yang kenyataan sulit untuk dihindarkan sebgai akibat semakin membaiknya jaringan transfortasi dan komunikasi di dunia. Globalisasi tidak hanya terjadi dalam bentuk kebudyaana yang bersifat material, tetapi juga bersifat politik, ekonomi, perdagangan, pertahanan, kesenian, dan bahasa. Hukum atau norma yang mengaturpun menjadi hukum Internasional.
Respon abngsa Indoensia terhadap globalisasi adalah sebgai peluang dan tantangan. Peluang berarti setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memanfaatkan situasi ini dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik, sedangkan tantangan berarti setiap orang diberi kesempatan untuk berkompetisi dan menunjukkan kemampuannya. Peluang dan tanganan yang dapat kita peroleh dari globalisasi adalah sebagai berikut:
1.Pasar bebas, yaitu pasar dimana suatu produk menjadi semakin luas dan pemasarannya semakin banyak
2.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dengan mudah dan dapat diterima
3.Wawasan budaya semakin luas
4.Peluang dan tantangan bisnis dalam bidang kepariwisataan semakin terbuka
5.Lapangan kerja semakin terbuka dan banyak
1).Pengaruh Teknologi Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Globalisasi adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur baru yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Secara terbatas, globalisasi dibentuk untuk kemajuan teknologi di bidang komunikasi dunia. Contohnya televisi, anda dapat melihat dan memperoleh informasi dengan berbagai peristiwa yang terjadi di seluruh dunia dalam waktu yang relatif singkat.
Selanjutnya, media informasi akan berdampak negatif jika menghambat atau merusak teracapainya tujuan pembangunan. Tayangan-tayangan film horror, sadistis, atau adegan porno yang ditanyangkan melalui televisi merupakan salh satu bentuk tayangan yang dapat merusak mental dan kepribadian bangsa, khususnya anak-anak remaja.
Arus globalisasi yang membawa perpindahan dari negara maju ke negara berkembang diperkirakan akan memberi pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan dan kemajuan pembangunan di negara-negara berkembang.
2). Pengaruh Pasar Bebas terhadap Negara Berkembang
Keterbukaan terhadap perdagangan internasional bukanlah fenomena baru bagi negara berkembang. Selama masa penjajahan, negara berkembang telah berhubungan dengan pasar dunia terutama dalam perannya sebagai eksportir bahan mentah dan importer barang-barang manufaktur. Aspek terpenting dari globalisasi perdagangan bagi mayoritas negara-negara berkembang adalah terus merosotnya nilai tukar komoditas ekspornya dan tingginya kuantitas impor produk-produk manufaktur.
Belakangan kemerosotan nilai tukar tersebut menjadi semakin parah dan telah menjadi penyabb utama bagi perpidahan sejumlah besar volume sumber daya riil negara-negara berkembang. Persoal-persoalan lain yang dihadapi oleh negara-negara berkembang termasuk indoensia adalah tekanan-tekanan untuk memebbeaskan bea impro melalui persyaratan pinjaman. Ketidak seimbangan dalam perjanjian-perjanjian dna persoalan-persoalan yang muncul dari keharusan mereka untuk memeuhi sejumlah perjanjian dengan badan perdagangan internasional (WTO).
Pola perdagangan colonial atau daerah jajajahan adalah mengekspor barang-barang mentah dan engara penjajah memfungsikan diri sebagia produksi barang-barang industri. Hal itu masih berlangsung hingga saat ini. Manfaat dan biaya liberalisme perdanganan bagi negara berkembang menimbulkan persoalan yang controversial. Pandangan konvensional menyatakan bahwa liberalisme perdagangan merupakan suatu yang penting dan secara otomatis memiliki dampak-dampak positif bagi pembangunan.
Dampak Globalisasi Dalam Berbagai Bidang
Politik luar negeri yang semakin terbuka untuk penyertaan modal asing dalam produksi nasional ikut berperan dalam semakin tergantungnya perekonomian nasional pada sistem gurita perusahaan global yang sangat sensitif pada terpeliharanya risiko stabilitas negara.
Pada saat orde reformasi tampil memimpin proses pembangunnasional, ekonomi dunia sedang memasuki abad komputerisasi dan digitalisasi. Teknologi informasi dan telekomunikasi ternyata kemudian berhasil merubah tatanan dan pola produksi, perdagangan serta investasidari perusahaan multinasional dan perusahaan global. Globalisasi menuntut perubahan pengaturan kebijakan perdagangan dan investasi yang memberikan ruang gerak yang lebih leluasa agar kapital, teknologi dan tenaga kerja dapat berpindah dengan mudah antar kedaulatan wilayah negara. Dia menuntut juga perubahan paradigma, perilaku dan sistem pengalokasian sumber daya ekonomi dan perusahaan.
Di satu pihak globalisasi telah membawa berbagai kesempatan untuk pengusaha-pengusaha lokal yang tanggap dan siap memanfaatkan peluang. Sebaliknya globalisasi juga telah menerkam mangsa yang lemah dalam aspek pemanfaatan teknologi, penggunaan sumber kapital dan kepemilikan sumber daya manusia yang kapabel dan kompeten. Pakar dunia dalam globalisasi Sekaliber Stiglitz bahkan telah menyimpulkan bahwa globalisasi telah menimbulkan banyak kekecewaan karena efek berantai yang dihasilkannya di negara berkembang; meliputi kemiskinan, pengangguran, kepastian hidup, ketidakstabilan dan kerusakan lingkungan hidup.
Perekonomian Indonesia yang menekankan pertumbuhan ekonomi tinggi ternyata memang rentan pada kemampuannya menetralisir efek negatif dari globalisasi dan gejolak pasar internasional. Ketidaksiapan kita dengan kompetensi sumber daya manusia yang kompeten, ditambah dengan tidak berperannya sistem hukum, politik dan sosial yang dapat menyikapi berbagai kesempatan dari keterbukaan ekonomi ini, semuanya ini sangat berperan dalam menciptakan “prestasi semu” dari pembangunannasional yang telah kita uraikan di atas.
Daya tahan perekonomian Indonesia dari perusahaan-perusahaan industri pribumi terbukti masih lemah dan menunjukan kekurang mampuannya mengantisipasi dampak dari jatuhnya kepercayaan luar negeri pada kondisi politik dan sosial, dan menurunnya daya beli masyarakat beberapa tahun setelah krisis ekonomi meletus.
Masih teringat di benak kita bagaimana efek domino jatuhnya nilai mata uang “bath” Thailand pada tahun 1997 kemudian membuat negara kita seringkali mendevaluasi “rupiah”. Sistem kepemerintahan Orde Barupun jatuh setelah itu dengan efek rantai kekacauan di segala ini pada aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam hitungan 2 sampai 3 tahun setelah itu banyak perusahaan-perusahaan yang merupakan kebanggaan kita menjadi porak poranda. Daftar kepailitan perusahaan semakin bertambah.
Kondisi ini sangat rentan pada upaya memelihara stabilitas sosial jangka panjang. Meletusnya peristiwa konflik antar kelompok dibeberapa wilayah Indonesia, keresahan pekerja akibat perlakuan sepihak yang kurang adil dari pengusaha sebagai rentetan efek berganda kenaikan BBM, kekurangan kepercayaan umumnya masyarakat pada lembaga publik pemerintah saat ini merupakan tanda-tanda penurunan stabilitas sosial.
Jelas sudah bahwa globalisasi ekonomi dapat memberikan peluang dan berbagai kesempatan luas jika kita siap dengan strategi dan kompetensi SDM untuk memanfaatkannya. Tetapi di lain pihak globalisasi ekonomi pada saat kita tidak mapu memanfaatkan peluang akan memberikan kekecewaan dan dampak negatif yang berantai serta meminta biaya pengorbanan yang sangat tinggi bagi masyarakat.
Sumber 5: http://www.icalcell.com/2012/02/dampak-globalisasi-dalam-banyak-bidang.html


2.2   Posisi terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya
Keragaman budaya dari berbagai belahan dunia membentuk budaya global dan keragaman budaya di nusantara asehingga tidak menjadi pemecah persatuah bangsa. Pudarnya bentuk kawasan regional yang diterpa globalisasi diikuti oleh timbulnya orientasi-orientasi baru, dan membuat masyarakat dunia dapat mengidentifikasi diri dalam proses pembentukan identitas sosial masing-masing. Salah satu orientasi penting adalah timbulnya kutub-kutub budaya. Sebagaimana yang anda lihat di berbagai penjuru dunia, terjadia arus kebangkitan budaya sebagai aspek penting dalam proses globalisasi.
Globalisasi memberi dampak yang meluas kepada fenomena imigrasi penduduk dalam blik budaya yang berbeda. Dunia menjadi semakin beragam dari segi komposisi budaya etnik, ras, dan warna kulit. Perkembangan yang terjadi saat ini membawa perubahan keanekaragaman budaya yang bersifat pluralism dan multiculturalism.
Orang dapat memahami bahwa setiap teknologi baru yang belum dipahami benar segala potensinya dan mungkin akan dirasa mengancam kepentingan seseorang maka cenderung menimbulkan perasaan resah, khawatir, dan takut. Hal tersebut didukung dengan mulai timbulnya berbagai permasalahan dan tanggapan yang berbeda dari setiap unsur yang ada di masyarakat.
Fenomena baru dalam era globalisasi ini adalah bertemunya budaya timur dan barat. Pertemuan ini diharapkan dapat melahirkan peradaban baru di kedua belah pihak. Akibat adanya kemajuan ini manusia mampu memperkaya unsur-unsur budaya yang telah ada. Mereka yang berada di belahan timur mendapat segi paham rasionalis barat, sedangkan mereka yang berada di belahan barat dapat mempelajari dan menyearp nilai-nilai religius timur. Dengan demikian, paham rasionalis dan materialis yang berkembang pesat di barat yang ditopang oleh kemjuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat bersanding dengan spiritualistas timur.
Negara indoensia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya bangsa. Keanekaragaman budaya sering berurusan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebab setiap kelompok etnik memiliki sikap dan kepentingan yang berbeda terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Sementara itu,m ilmu pengetahuan dan teknologi tetap mengalami kemajuan pesat sehingga khazanahnya makin kaya. Kekayaan tersebut sebenarnya memberikan peluang terhadap pilihan yang semakin luas dan banyak. Akan tetapi, justru karena banyak pilihan yang semakin luas dan banyak pilihan dapat menimbulkan banyak konlik dan pertentangan tentang pentahuan dan teknologi yang layak diberikan kepada generasi muda dalam rangka pelestarian budaya.
Dalam perkembangannya, kebudayaan akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Hal ini terjadi pada era globalisasi yang sekarang sedang dihadapi. Begitu pula ini terjadi pada era globalisasi yang sekarang sedang dihadapi. Begitu pula dengan perkembangan masyarakat yang akan sangat terpengaruh oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi ini.
Pada sat ini, anda sedang berada di tengah era globalisasi yang berpengaruh terhadap perubahan budaya. NEgara Indonesia sedang berusaha mempersiapkannya agar tidak ketinggalan dalam persaingan secara global.
Berbagai contoh posisi bangsa Indoensia dalam era globalisasi dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya, adalah sebagai berikut:
1.      Bidang politik :
a.    Menegakkan nilai-nilai demokrasi
b.    Memperluas dan meningkatkan hubungan dan kerja sama internasional
c.    Partisipasi aktif dalam percaturan politik untuk menuju perdamaian dunia
d.    Menyebarnya nilai politik barat seperti unjuk rasa yang kadang mengabaikan kepentingan umum.
e.    Lunturnya nilai politik yang ebrsifat kekeluargaan, mufakat dan gotong royong.
f.    Politik semakin bersifat tirani, diktator mayoritas
g.    Akuntabilitas jabatan publik semakin mendapat sorotan masyarakat.
h.    Semakin parpol, LSM yang menyuarakan HAM, lingkungan yang ditunggangi pihak tertentu.
i.     Melemahnya kedaulatan negara.
j.     Masalah lokal selau dikaitkan ke dalam konteks global.
k.    Organisasi internasional sangat berkuasa.
l.      Hubungan Internasional lancar, multi senrtris dan saling ketergantungan
2.    Bidang Ekonomi :
a.    Meningkatkan kemampuan bangsa dan negara untuk berkompetisi secara internasional
b.    Meningkatkan kualitas produksi dalam negeri agar dapat bersaing di pasar internasional
c.    Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat
d.    Modal besar semakin kuat yang lemah tersingkir.
e.    Pemerintah sebagai regulasi (penata, pengatur) ekonomi yang ditetapkan menurut kemauan pasar.
f.    Berkurangnya sibsidi terhadap sektor ekonomi rakyat.
g.     Persaingan harga dan kualitas semakin tinggi sejalan dengan kebutuhan masyarakat.
h.    Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan dan komoditi lainnya
i.     Investasi asing langsung.
j.     Peredaran uang secara langsung tanpa batas negara
k.    Kebebasan gerak para pekerja
3.    Bidang sosial Budaya :
a.    Turut serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial internasional, misalnya lewat organisasi PBH dan Palang Merah Intenrasinal.
b.    Menjungjung tinggi pelaksanaan HAM
c.    Mengadakan pertukaran pelajar antara negara
d.    Masuknya nuilai barat yang ditiru bangsa mmelalui internet, parabola, dll.
e.    Memudarnya apresiasi terhadap budaya daerah sepreti :
·         hedonisme(kenikmatan sesaat),
·         individualiusme( kepentingan diri sendiri),
·         pragmatisme (yang menguntungkan),
·         permisif (tidak tabu lagi), dan
·         konsumerisme (senang memakai barang yang kurang berguna).
f.    Lunturnya kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
g.    Semakin memudarnya nilai agama.
Menurut J.W Schrool (1981), gejala globalisasi tidak bisa didefinisikan hanya dalam satu atau dua kalimat karena gejala globalisasi meliputi banyak aspek kehidupan. Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan globalisasi hanya kalau kita mengenali berbagai aspek tersebut.
Bidang Politik
Pengaruh positif globalisasi yang menawarkan kehidupan politik yang demokratis , dengan mengutamakan keterbukaan , jaminan hak asasi manusia , dan kebebasan , berpengaruh kuat terhadap pikiran maupun kemauan bangsa Indonesia .
Segi negatif dari pengaruh globalisasi terhadap bidang politik , terutama adanya ancaman disintegrasi bangsa dan negara yang akan menggoyahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia .
gejala globalisasi dapat dilihat dari munculnya negara naisional yang memiliki kekuasaan politik pusat. Kekuasaan politik pusat itu tidak berhubungan dengan agama dan kepercayaan atau disebut sekularisasi. Globalisasi juga terlihat dari bertambah luas dan banyaknya tugas-tugas birokrasi  pemerintahan negara juga dalam rasionalisasi organisasinya. Hal ini merupakan diferensiasi umum yang menyebabkan lahirnya lembaga-lembaga politik  yang semakin khusus dengan fungsi-fungsi yang semkin khusus pula.
Bidang Ekonomi
Dengan hadirnya barang impor , masyarakat diperkenalkan dengan berbagai kemajuan teknologi yang canggih dan modern . Ini cenderung membawa pengaruh positif .
Adapun pengaruh negatifnya , dengan adanya makanan impor maka sebagian besar generasi muda kita lebih merasa bergengsi dapat menikmati makanan bermerek internasional tersebut , sehingga tidak mengenal lagi makanan – makanan tradisional.
gejala globalisasi dapat dilihat dari tumbuhnya kompleks industri secara besar-besaran yang mengadakan produksi barang-barang konsumsi dan barang-barang sarana produksi secara masal. Ini berarti tumbuhnya organisasi-organisasi yang kompleks untuk mendirikan, menyelenggarakan,, dan mengembangkan aparat produksi  itu serta mengadakan pembelian bahan-bahan baku dan penjualan produknya. Pengertian modernisasi atau globalisasi hampir sama dengangan pengertian industrialisasi.
Bidang Sosial Budaya
Pengaruh positif globalisasi dalam aspek sosial , ditandai dengan adanya rasa solidaritas sosial yang tiggi antarbangsa di berbagai negara .
Namun sebaliknya , terdapat pula pengaruh globalisasi yang bersifat negatif yang melanda masyarakat atau bangsa Indonesia seperti sikap dan perilaku , serta gaya hidup yang meniru orang – orang barat yang bertentangan dengan norma dan nilai – nilai budaya bangsa .
Aspek sosial gejala industri dapat dilihat dari tumbuhnya kelompok-kelompok baru dengan posisi sosial dan ekonomi yang sama dan mempunyai semacam kepentingan bersama. Kelompok-kelommpok itu meupakan kelas-kelas sosial baru. Kaum budak, kelas petani, penyewa tanah, dan buruh tani dalam masyarakat modern berkurang jumlah dan perannya. Hal  yang sama juga berlaku untuk kelompok pengrajin. Sebaliknya, kelas buruh industri dan kelas menengah, seperti kelompok intelektual, kelompok terdidik, serta kelas manajer bertambah jumlah dan peran.
Dari aspek budaya, gejala globalisasi dapat, dapat diamati  dari gejala munculnya sistem kepercayaan dan pandangan dunia yang berubah sifatnya dari semula yang bersifat mistik dan magis menjadi lebih rasioanl. Bersama dengan itu, terjadilah semacam sekularisasi. Hal itu berarti bidang-bidang kehidupan yang berbeda , dan aktifitas-aktifitas yang penting sifatnya menjadi lebih terpecah-pecah dan mandiri. Agama dan pandangan hidup  juga berkurang kitannya dengan aktifitas-aktifitas sosial ekonomi dan politik.
                         Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa modernisasi atau globallisasi mencakup banyak aspek kehidupan. Meskipun demikian, bukan berarti kita tidak bisa memberikan pengertian globalisasi yang mencakup seluruh gejala tersebut. Melihat aspek-aspek  globalisasi diatas, kita dapat menyimpukan bahwa modernisasi atau globalisasi tidak lain merupakan penerapan pengetahuan rasional dan ilmiah terhadap semua aktifitas di semua bidang kehidupan atau terhadap semua aspek masyarakat. Masyarakat dikatakan lebih atau kurang menerapkan pengetahuan dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Termasuk disini adalah penerapan  sumber-sumber energi tak bernyawa atau alat-alat teknologi untuk memperbesar hasil produksi. Namun, hal itu tidak hanya  menyangkut pengetahuan ekonomi tetapi juga mengenai pengetahuan di segala bidangkehidupan atau mengenai semua aktifitas manusia.
·         Posisi terhadap pengaruh globalisasi dalam bidang Sosial Budaya:
1.   Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia merupakan hak kodrat manusia yang bersifat universal, baik sebagai individu, warga masyarakat, warga negara, maupun warga dunia. Skala pelanggaran hak asasi manusia itu dapat terjadi secara lokal di kawasan tertentu, di negara tertentu, dan bahkan di dunia.
Terhadap isu-isu hak asasi manusia, posisi bangsa Indonesia, yakni berusaha mencegah munculnya pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia, antara lain dengan cara meningkatkan kesadaran warga negara untuk menghormati hak asasi manusia, mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat, dan mematuhi hukum yang berlaku.
2.  Migrasi                  
Selain hak asasi manusia, migrasi pun merupakan masalah global. Apakah itu bentuknya emigrasi, imigrasi, atau pengungsian. Bagi negara yang didatangi tentu akan menimbulkan masalah yang bermacam-macam, seperti memikirkan masalah keamanan, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
3.  Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam                
Lingkungan hidup dan sumber daya alam yang tidak terjaga dapat menimbulkan masalah global. Lingkungan hidup yang penuh polusi akan menimbulkan dampak pada menurunnya derajat kesehatan masyarakat.
·         Posisi terhadap pengaruh globalisasi dalam bidang politik :
1.  Demokrasi             
Demokrasi dalam arti luas meliputi demokrasi politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Demokrasi menjadi isu global karena nilai-nilai demokrasi yang semestinya menghormati hak-hak rakyat dalam mengambil keputusan untuk kepentingannya sendiri telah dirampas oleh penguasa.
Bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai demokrasi yang berasaskan Pancasila, seperti memberikan kebebasan berpendapat sesuai dengan aturan, memberikan kepercayaan kepada rakyat untuk menggunakan hak-hak politiknya. Bangsa Indonesia senantiasa waspada terhadap sistem demokrasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai serta kepribadian bangsa.
2.  Perdamaian dan Keamanan                   
Perdamaian dan keamanan menjadi dambaan setiap umat manusia. Namun demikian, kenyataannya sampai saat ini perdamaian dan keamanan masih sangat mencekam.
Masalah perdamaian dan keamanan telah menjadi masalah global yang tidak mungkin diselesaikan oleh satu negara saja walaupun negara itu merupakan negara besar. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah membangun kerja sama, baik secara bilateral maupun secara multilateral.
Salah satu faktor kuat yang terus mengikis nasionalisme bangsa Indonesia adalah globalisasi. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Edison A. Jamli dkk. Kewarganegaraan. 2005).
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi memberikan peran yang sangat penting bagi berlangsungnya proses globalisasi.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif, dimana pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka pandangan masyarakat secara global.
·         Dampak Positif Globalisasi :
a)      Bidang Politik
Dari segi politik, globalisasi akan memberikan pengaruh positif pada pemerintahan sehingga dapat dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan merupakan bagian terpenting dari suatu negara, maka apabila pemerintahan dijalankan secara baik tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Wujud tanggapan tersebut dapat berupa semangat nasionalisme terhadap bangsa dan negara.
b)      Bidang Ekonomi
Dari aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
c)      Bidang sosial budaya
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
·         Dampak Negatif Globalisasi
a)         Globalisasi dapat memberikan pandangan pada masyarakat bahwa liberalisme dapat membawa perubahan yang baik pada mereka. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
b)        Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
c)         Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya yang cenderung meniru budaya barat.
d)        Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
e)         Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Era globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global telah melibatkan seluruh umat manusia.jika masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan –tantangan global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang maka akan menjadi korban yang tenggelam ditengah-tengah arus globalisasi.
Globalisasi berpengaruh kuat diberbagai bidang kehidupan bangsa Indonesia sebagai berikut:
Bidang politik
a. Pengaruh Positif
Pengaruh positif globalisasi yang menawarkan kehidupan politik yang demokratis dengan mengutamakan keterbukaan jaminan hak asasi manusia dan kebebasan berpanguruh kuat terhadap pola pikir bangsa.rakyat menuntup perbaikan-perbaikan diberbagai bidang kehidupan khususnya politik pemerintah dituntut untuk terbuka pemerintah yang terpusat dan otoriter maka mengubah menjadi pemerintahan demokratis dan memberi banyak kebebasan kepada rakyat didaerah sehingga daerah diberi kekuasaan untuk mengurusi rumah tangganya sendiri (otonomi daerah) . kebebasan berpolitik semakin luas semakin banyak muncul partai politik pemilihan umum untuk memilih pejabat-pejabat eksekutif maupun legeslatif baik dipusat atau di daerah dipilih langsung oleh rakyat.pelaksanaan pemilihan umum dilakukan oleh lembaga independen yaitu KPU Komisi Pemilihan Umum.
Rakyat menghedaki pemerintah yang bersih dari KKN sehingga rakyat menghendaki untuk bebas mengawasi kinerja pejabat-pejabat negara maka muncullah lembaga-lembaga seperti LSM (lembaga Swadaya Masyarakat) yang mengawasi kinerja pejabat-pejabat baik dipusat maupun daerah.dan badan yang mengurusi dan menangani pembrantasan korupsi adalah KPK komisi pemberantasan korupsi.rakyat bebas untuk menyampaikan aspirasinya dengan cara melalui wakil-wakil DPR/DPRD melalui gubernur dan sampai Presiden bahkan dengan melakukan debat publik orasi,pawai,unjuk rasa dan sebagainya semua telah diatur dalam undang-undang bidang politik.
b. Pengaruh negatif
Pengaruh negatif tarhadap globalisasi bidang politik ,terutama adanya ancaman disentegrasi bangsa dan negara yang akan menggoyahkan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) kebebasan rakyat yang tidak terkendali mengabaikan nilai dan norma yang berlaku di Indonesia mengarah pada perbiatan anarkis yang merugikan bangsa dan negara. Gencarnya provokasi dan budaya demokrasi yang belum matang menimbulkan pergolakan politik dibeberapa daerah yang ingin melepaskan diri dari NKRI .hal ini menyebabkan goyahnya stabulisasi politik yang akan berpengaruh pada bidang kehidupan yang lain.
     Bidang ekonomi
a. Pengaruh positif
Pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi diterima sangat baik oleh negara-negara berkembang karena tingkat kemajuan dan kemakmuran negara-negara maju sebagai penggagas globalisasi relatif baik apalagi kemampuannya melakukan lobi-lobi internasional membuat bangsa dan negara-negara berkembang tertarik dan menerima tawarannya.maka sebabnya indonesia membuka diri dari produk-produk luar negeri ,menerima investasi dari luar negeri dan patuh terhadap aturan-aturan yang dibuat perjanjian regional maupun multilateral.kita kenal dengan Mc Donald,Pizza Hut,Coca-Cola,Fanta,Pepsi,KFC.dan sebagainya ini merupakan makanan cepat saji yang sangat digemari oleh masyarakat pada umumnya ,selain makanan juga banyak barang-barang impor seperti kendaraan mobil, Televisi,mesin cuci dan lain-lain bahkan bermunculan pusat perbelanjaan seperti mall ,swalayan, dan carefour yang menyediakan berbagai macam kebutuhan rumah tangga dan keinginan masyarakat yang praktis dan efisien.
b. Pengaruh negative
Pengaruh negatif dengan adanya makanan impor maka sebagian generasi muda lebih merasa bergengsi dapat menikmati makanan yang bermerek internasional sehingga tidak mengenal lagi makanan tradisional ,hadirnya barang-barang elektronik mengancam industri rakyat karena tidak mampu untuk bersaing dengan produk-produk luar negeri .munculnya pusat-pusat perbelanjaan yang modern sangat mematikan pasar-pasar tradisional akan melemahkan ekonomi rakyat kecil.
       Bidang Sosial Budaya
a. Pengaruh positif
Ditandai dengan adanya rasa solidaritas sosial yang tinggi antar bangsa diberbagai negara terhadap musibah yang dialami oleh rakyat indonesai seperti bencana Tsunami berbagai macam bantuan mengalir kepada Indonesia .demikian halnya dengan indonesia walaupun sedang mengalami krisis namun tetap memberikan bantuan kepada negara yang terkena musibah.
pengaruh positif aspek budaya yaitu dengan kemajuan teknologi ,internet,komputer ,telpon generasi muda telah mengenalnya bahkan anak-anak semua lapisan masyarkat pun telah mengenal kemajuan teknologi sekarang.
b. Dampak negatif
Terdapat pula pengaruh negatif yang melanda masyarakat sikap ,perilaku dan gaya hidup yang meniru orang-orang barat yang bertentangan dengan norm dan nilai-nilai budaya bangsa .pergaulan bebas antar muda-mudi telah menjadi hal yang dianggap hal biasa sehingga terjadi hal yang diinginkan seperti pemerkosaan,hamil sebelum menikah,aborsi dan lain sebagainya ini semua terjadi karna pengaruh televisi ,internet ,blue film,VCD porna,bacaan porno yang mudah diperoleh oleh siapa saja bahkan narkoba dan minuman keras ini akan menghancurkan fisik dan mental pemakainya .hal seperti ini yang harus kita waspadai dan hindari ini semua menjadi tanggung jawab kita semua untuk mendidik dan membimbing generasi penerus agar mereka mampu untuk menghadapi kerasya hidup dan mampu menghadapi globalisasi yang melanda dari berbagai arah.



2.3   Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik
Masalah demokrasi
Demokrasi yang dianggap ideal selama ini adalah demokrasi ala amerika. Dari sini amerika merasa berkepentingan untuk menegakkannya,dan dalam pelaksanaannya terlihat bersifat subjektif dan diskriminatif .
Masalah kebebasan dan keterbukaan
Di indonesia pengaruhnya begitu luas, salah satunya sadar atau tidak membangkitkan keberanian untuk menuntut kepada pemerintah agar memberi banyak kebebasan , pemerintah dijalankan secara demokratis dan transparan diawali akhir masa pemerintahan orde baru dan ini terus berjalan sampai sekarang.
Masalah hak asasi manusia
Hak asasi manusia kita akui bersifat universal.namun pengertian , kriteria , dan pelaksanaannya juga belum ada kesepakatan , yang ada selama ini dominan menurut penafsiran amerika dan terus di gelorakan keseluruh dunia.
Misi yang diemban bidang ekonomi adalah negara tanpa batas perdagangan bebas ,liberalisme ekonomi, integrasi ekonomi dinua dan kebebasan investasi antar negara selain itu juga adanya korporasi sebagai negara-negara didunia membangun organisasi ekonomi rakyat seperti bank dunia ,IMF pada umumnya bertujuan untuk membantu pemulihan kondisi perekonomian negara-negara yang mengalami krisis ekonomi memberikan bantuan /kredit tentu saja dengan syarat yang telah ditentukan.pada dasarnya bank dunia dan IMF membawa dampak positif dan negatif pada perekonomian indonesia.segi positifnya kita dengan mudah mendapat bantuan dari lembaga tersebut untuk pemuluhan perekonomian .namun segi negatifnya dalam jangka panjang jika terus berhutang akan menimbulkan ketergantungan kita kepada lembaga itu dan utang kita kepada luar negeri akan semakin menumpuk dan akan menjadi beban berat bagi generasi penerus.
Globalisasi  dibidang politik isu yang kerap kali dipropagandakan ialah demokratisasi ,kebebasan ,keterbukaan serta hak asasi manusia. Namun perlu diketahui bahwa isu-isu tersebut ukuranya tidak jelas yang selama ini menuntut ukuran amerika dan negara-negara barat. Itulah sebabnya maka masalah ini mudah dimanipulasi dan debelokkan menurut kemauan dan kepentingan negara-negara tersebut.sebagai contoh propaganda tentang kebebasan dan keterbukaan ala amerika telah membangkitkan keberanian untuk menuntut kepada pemerintah agar memberi banyak kebebasan pemerintahan dijalankan secara transparan dan demokratis  hal ini diawali pada akhir masa pemerintahan orde baru dan terus berlangsung sampai sekarang.karena ukuran keterbukaan dan kebebasan relatif maka tidak dapat ditentukan rumusan yang jelas dan dapat diterima oleh semua pihak dan akibatnya melahirkan perbuatan yang kurang menguntungkan misalnya terganggunya stabilitas nasional  maka kita harus menyeleksi isu-isu yang dapat merugikan bangsa dan negara .
            Gejala globalisasi di bidang politik di Indonesia dapat dilihat dari munculnya birokrasi dan administrasi pemerintahan yang baru dan pembentukan lembaga-lembaga politik modern. Lembaga politik modern itu menggantikan lembaga politik berdasarkan sistem kerajaan atau feodal. Gejala tersebut hanyalah salah satu dari gejala globalisasi politik di Indonesia. Proses globalisasi politik secara keseluruhan menyangkut globalisasi sistem politik. Globalisasi sistem politik merupakan suatu sistem yang dijadikan kerangka untuk menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan dan kekuasaan. Kebijaksanaan itu menyangkut usaha dan pelaksanaan tujuan-tujuan yang oleh masyarakat dianggap merupakan kepentingan umum.
            Dalam pengertian ini proses globalisasi politik di Indonesia dapat dilihat pada gejala sebagai berikut:
1.      Diferensiasi struktur politik
2.      Rasionalisasi kebudayaan politik
3.      Peningkatan partisipasi politik
a. Diferensiasi Struktur Politik
      Tumbuhnya struktur yang khas untuk keperluan fungsi-fungsi politik tertentu disebut diferensiasi struktur politik. Hal itu dapat dilihat dari tumbuhnya organisasi-organisasi untmuk tujuan politik, antara lain: lembaga perwakilan, pembuatan undang-undang, pelaksanaan keputusan, pemeliharaan sistem politik. Tumbuhnya organisasi-organisasi ini menggantikan lembaga-lembaga politik lama di zaman kerajaan atau feodal yang bergantung pada raja dan para pegawai kerajaan.
      Di Indonesia, diferensiasi struktur politik. Hal itu dapat kita lihat dalam pembagian kekuasaan antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif dalam pelaksanaan politik negara. Selain itu, juga dapat dilihat dari pembagian kepentingan politik masyarakat dalam bentuk partai politik dan golongan politik, seperti PPP, Golkar, dan PDI, dengan kelompok sosial keagamaan, seperti ICMI, PCPP, PKI, NU, dan Muhamadiyah. Selain itu, diferensiasi struktur politik juga dapat dilihat dari pembagian-pembagian tugas dan wewenang dalam administrasi dan birokrasi pemerintah. Pemerintahan berfungsi melaksanakan berbagai kebijaksanaan pembanguna nasional.
b. Rasionalisasi Kebudayaan Politik
      Rasonalisasi kebudayaan politik adalah perubahan pandangan tentang fungsi dan cara kerja lembaga politik. Khususnya tentang syah atau tidaknya kekuasaan, yang semakin lama semakin bersifat rasional dan fungsional. Rasionalisasi ini menggantikan sistemkekuasaan berdasarkan kharisma dan atas dasar keturunan bangsawan yang berlaku dizaman kerajaan. Organisasi-organisasi politik yang berkaitan dengan kekuasaan tidak lagi didasarkan pada tradisi tetapi pada pranata yang dapat diubah menurut kepentingan tertentu. Tradisi sudah tidak lagi dipandang sebagai warisan yang harus dipelihara dan bersifat suci, tetapi dipandang sebagai pranata buatan manusia yang dapat dinilai dan diubah berdasarkan tujuan dan fungsinya.
      Contoh, dahulu dizaman kerajaan, kekuasaan raja dipandang sah atas dasar keturunan dan pemilikan benda keramatwasiat nenek moyang pendiri kerajaan yang memberi kekuatan kharisma tertent. Namun, dizaman modern kekuasaan didasarkan atas proses pemilihan umum dimana rakyat memilih wakilnya atas dasar kecakapaan dan kepandaian tertentu dari sang pemimpin. Rasionalisasi kebudayaan politik juga dapat kita lihat dalam pergeseran orientasi politik  dari partai politik. Dulu, orientasi partai politik bersifat kedaerahan dan berdasar pada tradisi keagamaan tertentu kemudian bergeser mennuju orientasi pembuatan kebijaksanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan. Hal it berarti tindakan nyata yang dapat dilihat hasilnya dari segi sosial ekonomi tertentu.
c. Peningkatan Partisipasi Politik
      Partisipasi anggota masyarakat dalam politik meningkat karena beberapa hal, yaitu sebagai beerikut:
1.      Integrasi masyarakat lokal dalam kegiatan politik nasional semakin besar
2.      Media komunikasi yang berkembang pesat
3.      Ketrgantungan fungsi politik diantara organisasi politik dan kelompok politik semakin besar
Di Indonesia satuan-satuan politik umumnya semula berdasar pada satuan desa, klan, suku bangsa, dan kerajaan. Dalam proses globalisasi, satuan-satuan itu semakin terintegrasi kedalam satuan keselluruhan yang lebih besar kedalam tingkat nasional. Hal itu terjadi karena bertambah banyaknya hubungan-hubungan di berbagai bidang  seperti perusahaan, perdagangan, transportasi, kounikasi massa, pendidikan dan pekerjaan. Bersamaan dengan itu, tumbuhlah kelompok-kelompok sosial baru yang lambat laun memegang peranan penting dalam polotik se[erti pengusaha, buruh dan cendakiawan. Dalam proses globalisasi polotik, kekuatan-kekuatan sosial baru tersebut harus diberi tempat dalam partisipasi politikagar kapasitas politik masyarakat untuk memecahkan kehidupan politik bersama semakin besar.
Mungkin akan ada banyak sekali variasi dampak dalam bidang politik. Karena bidang politik meliputi seluruh permasalahan, ingat bahwa Indonesia adalah negara hukum.
Yang pasti globalisasi jangan diartikan seluruh dunia akan sama saja (seragam) dalam hal apa pun. Mungkin akan lebih baik jika diartikan sebagai meluasnya gerak rakyat secara individu dan kelompok rakyat suatu negara dari hanya bertindak dan melakukan hubungan dengan yang lain. Inilah yang kadang ditafsirkan sebagai sama saja sedunia.
Dampak utama (menurut kami) adalah kemungkinan adanya konflik dengan berbagai negara yang berbeda budaya dan hukum akan sangat dimungkinkan terjadi. Dampak itu mengakibatkan kekalahan budaya dan/atau hukum satu negara dari yang negara yang lain. Inilah yang harus dijaga oleh Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat.
Sumber 4: http://chemistryou.blogspot.com/2011/02/sikap-selektif-terhadap-pengaruh-dan.html
Politik luar negeri yang semakin terbuka untuk penyertaan modal asing dalam produksi nasional ikut berperan dalam semakin tergantungnya perekonomian nasional pada sistem gurita perusahaan global yang sangat sensitif pada terpeliharanya risiko stabilitas negara.
Pada saat orde reformasi tampil memimpin proses pembangunnasional, ekonomi dunia sedang memasuki abad komputerisasi dan digitalisasi. Teknologi informasi dan telekomunikasi ternyata kemudian berhasil merubah tatanan dan pola produksi, perdagangan serta investasidari perusahaan multinasional dan perusahaan global. Globalisasi menuntut perubahan pengaturan kebijakan perdagangan dan investasi yang memberikan ruang gerak yang lebih leluasa agar kapital, teknologi dan tenaga kerja dapat berpindah dengan mudah antar kedaulatan wilayah negara. Dia menuntut juga perubahan paradigma, perilaku dan sistem pengalokasian sumber daya ekonomi dan perusahaan.
Di satu pihak globalisasi telah membawa berbagai kesempatan untuk pengusaha-pengusaha lokal yang tanggap dan siap memanfaatkan peluang. Sebaliknya globalisasi juga telah menerkam mangsa yang lemah dalam aspek pemanfaatan teknologi, penggunaan sumber kapital dan kepemilikan sumber daya manusia yang kapabel dan kompeten. Pakar dunia dalam globalisasi Sekaliber Stiglitz bahkan telah menyimpulkan bahwa globalisasi telah menimbulkan banyak kekecewaan karena efek berantai yang dihasilkannya di negara berkembang; meliputi kemiskinan, pengangguran, kepastian hidup, ketidakstabilan dan kerusakan lingkungan hidup.
Sumber 5: http://chemistryou.blogspot.com/2011/02/sikap-selektif-terhadap-pengaruh-dan.html


2.4   Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang ekonomi
       Sikap yang harus dikembangkan adalah :
1.    Mengelola Globalisasi,
yang harus dilakukan adalah merumuskan kebijakan ekonomi luar negeri yang lebih realistis dan konstruktif.  Halini dicapai melalui :
a.   Menegaskan kembali ASEAN sebagai pilar utama ekonomi luar negeri Indonesia.
b.   Memfokuskan perhatian indonesia pada kebutuhan untuk mengembangkan interaksi dann hubungan baik dengan Jepang, Korsel, Cina dan India.  Dalam rangka pembentukan pasar bebas Asia Timur (East Asia Free Trade).
c.   Memadang penting upaya mengembangkan dengan sesama negara berkembang melalui forum OKI, G7, GNB, Eropa dan AS.
2.    Memperkuat akar kebangsaan,
dengan cara berusaha mengeksplorasi kekuatan lokal dari segi pemikiran maupun aksi dalamrangkamemberdayakan diri masyarakat Indonesia.  Dari segi Pemikiran berupaya terus untuk menumbuh kembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) di masyarakat.  Masih banyak masyarakat indonesia mencari napkah diluar pertanian,misalnya usaha warung, jasa,pedagang eceran, dll. Dari segi aksi adalah dengan cara menghidupkan kembali program Inpres desa tertinggal (IDT), Koperasi Kredit, Meningkatkan kualitas Sumber daya manusia (SDM),penggunaan produk dalam negeri, revitalasi kawasan wisata,pembanguna solidaritas bangsa,dll.
Dalam peningkatan SDM selain peningkatan wawasan dan keterampilan perlu dilakukan pengembangan kepribadian melalui :
1) Penangkalan terhadap kekuatan negatif (kesenangan berlebihan, konsumtif, mentalitas by-pass, dan instant.
2). Proses keteladanan
3). Perluasanpenggunaan iptek dan keterampilan.
4). Peningkatan kehidupanreligius seseorang.
3.    Memamfaatkan globalisasi untuk pembangunan melalui kebijakan ekonomi, pengembangan institusi serta penyesuaian nilai etika.
4.    Memiliki wawasan global dengan cara tidak menerapkannya secara berlebihan ( gaya hidup).
Misi yang diemban globalisasi dibidang ekonomi terutama adalah negara tanpa batas, perdagangan bebas , liberalisasi ekonomi , integrasi ekonomi dunia,dan kebebasan investasi.
Alat yang dipakai melancarkan jalan guna mencapai tujuannya antara lain perjanjian-perjanjian multilateral,lembaga keuangan internasional seperti, bank dunia maupun kerja sama modal antar negara.
Selektif thdp Globalisasi di Bidang Teknologi dan Ekonomi
            Globalisasi ekonomi dan teknologi di Indonesia dapat kita lihat dalam perkembangan pemakaian teknoligi, dari semula bersifat sederhana menjadi bersifat kompleks dan canggih dalam setiap sektor kegiatan ekonomi produksi masyarakatb Indonesia.
            Di sektor pertanian, kita dapat menyaksikan gejala globalisasi pada penggunaan teknologi baru didalam kegiatan prodiksi pertanian. Penggunaan teknologi itu kemudian mengubah cara produksi, teknik produksi, dan hubungan-huubungan sosial di pedesaan.
            Sebagaimana dikemukakan dalam hasil penelitian tim Studi Dinamika Peesaan (SDP) dan Survey Agro-Ekonomi (SAE) dari Institut Pertanian Bogor (IPB),sejak awal tahun 1970-an di Indonesia telah terjadi proses globalisasi disektor pertanian. Hal itu ditandai oleh penerapan teknologi pertanian modern seperti:
1.      Penggantian penggunaan teknologi dari semula menggunakan pupuk kandang menjadi pupuk urea.
2.      Pemakaian bibit padi jenis unggul menggantikan jenis lokal.
3.      Pemakaian traktor menggantikan bajak.
4.      Penerapan teknik irigasi baru
5.      Penggunaan mesin penggilingan padi menggantikan tumbuk padi.
Masuknya berbagai unsur teknologi baru itu dibawa oleh program Bibingan Masyarakat (Bimas), intensifikasi masyarakat (inmas), intensifikasi khusus (insus),. Program-program tersebut disempurnakan menjadi  Suprainsus yang berlaku hingga sekarang ini.
Globalisasi teknologi juga dapat kita llihat dalam kemajuan produksi ekonomi di sektor industri perkotaan. Disektor industri, banyak teknologi cara produksi baru yang dikembangkan untuk meningkatkan prodiktifitas ekonomi. Penggunaan teknologi baru di sektor industri dapat kita lihat, misalnya dalam penggunaan mesin baru dari mesin tenaga minyak bumi menjadi mesin tenaga listrik, penggunaan alat-alat elektronik, penggumaam komputer, telepon dan faksimili. Dari jenis-jenis teknologi tersebut ada yang berupa jenis teknologi rendah, sedang atau menengah, dan teknologi canggih.
Teknologi rendah adalah jenis teknologi sederhana yang tidak memerlukan keahlian khusus untuk mengoperasikannya seperti gerobak, becak, cangkul, parang dan tombak.teknologi menengah adalah jenis teknologi yang sudah memerlukan keahlian tertentu untuk mengoperasikannya, seperti mesin jahit,sepeda, sepeda motor, mesin penggiling padi dan mesin bubut. Adpaun teknologi canggih adalah teknologi yang berukuran besar, komleks dan terdiri dari banyak komponen yang rumit, seperti teknologi pembuatan pesawat (di IPTN Bandung)dan pembuatan kapal ( di PT  PAL Surabaya).
            Penggunaan teknologi baru dapat mengubah cara atau teknik produksi menjadi lebih efisien. Oleh karena itu, produksi dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan meningkat. Disektor pertanian, penggunaan teknologi baru telah meningkatkan produksi pertanian secara terus-menerus sejak tahun 1970-an hingga mencapai swasembada beras pada tahun 1984. Di sektor industri, hal itu telah meningkatkan produksi barang industri dan jasa secara terus-menerus sehingga pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan sekitar lima sampai delapan persen per tahun.
Misi yang diemban bidang ekonomi adalah negara tanpa batas perdagangan bebas ,liberalisme ekonomi, integrasi ekonomi dinua dan kebebasan investasi antar negaraselain itu juga adanya korporasi sebagai negara-negara didunia membangun organisasi ekonomi rakyat seperti bank dunia ,IMF pada umumnya bertujuan untuk membantu pemulihan kondisi perekonomian negara-negara yang mengalami krisis ekonomi memberikan bantuan /kredit tentu saja dengan syarat yang telah ditentukan.pada dasarnya bank duni dan IMF membawa dampak positif dan negatif pada perekonomian indonesia.segi positifnya kita dengan mudah mendapat bantuan dari lembaga tersebut untuk pemuluhan perekonomian .namun segi negatifnya dalam jangka panjang jika terus berhutang akan menimbulkan ketergantungan kita kepada lembaga itu dan utang kita kepada luar negeri akan semakin menumpuk dan akan menjadi beban berat bagi generasi penerus.
Untuk dapat mangambil sikap yang bijak terhadap globalisasi di bidan ekonomi maka terlebih dahulu kita harus mengetahui hal yang berikut ini
1. Kebaikan globalisasi ekonomi antara lain:
• Produksi global dapat ditingkatkan
• Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
• Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
• Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
• Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
2. Keburukan globalisasi ekonomi antara lain:
• Menghambat pertumbuhan sektor industri
• Memperburuk neraca pembayaran
• Sektor keuangan semakin tidak stabil
• Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Yang kami lihat disini lebih banyak memberikan dampek yang baik terutama bagi kemakmuran rakyat yang merupakan komponen yang penting dan mengindikasikan maju tidaknya suatu bangsa dalam bidang ekonomi sehingga menurut kami implikasi globalisasi di bdang ekonomi cukup baik untuk bangsa terutama Indonesia.
Sumber 5: http://chemistryou.blogspot.com/2011/02/sikap-selektif-terhadap-pengaruh-dan.html



2.5  Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang sosial budaya
Dalam era keterbukaan dan globalisasi, bangsa Indonesia harus dapat bersikap selektif terhadap pengaruh masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif atau negatif di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama negara dan bangsa Indonesia. Pengaruh dari luar yang bersifat negatif, antara lain sebagai berikut:
Perilaku menyimpang yang melanggar moralitas, etika, dan kepatuhan.
        Merebaknya penyakit social.
        Pemakaian obat terlarang.
        Kriminalitas internasional.
        Pornografo dan dekedensi moral.
        Imbas krisis perekonomian dan moneter.
        Membanjirnya produk-produk luar negeri.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mampu menyeleksi dengan baik dan teliti segala bentuk pengaruh dari luar yang masuk ke negara Indonesia. Bangsa Indonesia tidak mungkin menutup diri dari pengaruh internasional yang begitu cepat. Diperlukan iptek yang canggih dari luar sangat untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangannya dalam pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang. Terbukanya pasar Internasional bagi hasil produk dalan negeri yang memiliki keunggulan komparatif merupakan kesempatan yang baik bagi bangsa Indonesia untuk mengekspor produk-produk dalam negeri.
Tata nilai dan budaya asing akan masuk dengan deras ke Indonesia, seharusnya dapat diambil manfaat atau keuntungannya. Apabila tidak memiliki  ideology yang kuat, kewaspadaan, nasional yang tangguh, sumber daya manusia yang baik, maka bangsa Indonesia tidak dapat memperoleh manfaat dan keuntungan dari globalisasi.
Pendidikan nasional Indonesia diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang mempunyai kualitas yang diperlukan memasuki kehidupan masyarakat yang kompetitif. Yaitu, manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi, mampu mengembangkan potensi diri, mampu bersaing sesama manusia di masyarakat secara terbuka, memiliki kesadaran akan nilai positif dan negatif dari arus globalisasi serta memilki daya tahan yang tangguh dengan suatu indentitas budaya yang kuat dalam menghadapi dampak negatif globalisasi. Selain itu, bangsa Indonesia telah memilki nilai-nilai kepibadian luhur, pandangan hidup, dan ideology bangsa yang telah dikukuhkan menjadi dasar negara, yaitu pancasila. Dengan demikian, Pancasila berperan membawa kemajuan serta kesejahteraan bangsa Indonesia.
Sumber bacaan: drs. H. Suardi abubakar dkk., penerbit : yudistira, sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi
Globalisasi di Bidang  Sosial
            Globalisasi di bidang sosial mencakup perubahan cara berfikir dan berperilaku yang lebih rasional, efisien, idividual, dan pragmatis untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara sistematis. Banyak sekali faktor penyebab terjadinya globalisasi sosial. Akan tetapi, faktor yang menonjol di negara sedang berkembang seperti Indonesia adalah faktor teknologi dan peerubahan teknk produk ekonomi.
            Perubahan teknologi dan teknik-teknik produksi baru tersebut mempengaruhi perubahan sosial ekonomi masarakat. Perubahan teknologi dan teknik produksidi sektor pertanian dapat mengubah cara berfikir petani menjadi rasional, efisien dan komersial dalam berproduksi. Perubahan tersebut mengubah pula hubungan sosial dimasyarakat pedesaan. Akibat perubahan itu, muncullah pola hubungan yang berubah antara sesama petani dan warga desa. Mereka menjadi lebih momersial, rasional, dan induvidividualis. Hal itu tentunya mengubah pula sistem hubungan sosial masyarakat di pedesaan, yaitu sistem gotong royong.
            Di daerah perkotaan terjadi perubahan hubungan sosial yang disebabkan perkembangan industrialis diperkotaan. Sejak PELITA 1 tahun 1970-an, pembangunan industri mulai digalakkan sehingga berkembang menjadi berbagai jenis industri kecil, menengah, dan besar di Indonesia. Munculnya berbagai macam pabrik industri tersebut menimbulkan perubahan didalam struktur masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia terbentuk menjadi dua macam yaitu masyarakat perkotaan yang basis ekonomnya pada sektor industri dan masyarakat pedesaan atau daerah pinggiran kota yang basis ekonominya pada sektor pertanian.
            Globalisasi sosial dapat pola terjadi karena pengetahuan anggota masyarakat semakin meningkat. Peiningkatan pengetahuan itu akibat meningkatnya tingkat pendidikan dan kemampuan memperoleh informasi. Perkembangan teknologi diidang informasi dan komunikasi dapat mengubah pola pikir masyarakat menadi lebih modern dan dinamis. Pendidikan anggota masyarakat  yang eningkat membuka cakrawala pandangan baru terhadap permasalahan hidup disekitarnya. Pandangan baru itu mampu mengubah pola pikir dan perilaku anggota masyarakat menjadi lebih terbuka dan kreatif dalam menerima unsur-unsur baru kemajuan.
Pengaruh pada bidang ini sangat banyak dan luas oleh karena itu kita harus mampu mengenali dan memahami masalah tersebut sehingga kita dapat menyeleksi mana yang baik dan mana yang buruk
Adapun pengaruh yang kita harus seleksi sebagai berikut:
I.  Sikap pola dan gaya hidup
Pengaruh globalisasi yang menjadi barometer adalah negara-negara dunia pertama dan Amerika melalui media yang cangih manusia dapat mengakses dengan cepat keseluruh penjuru dunia hal inilah gaya hidup yang seperti orang barat menjadi tren ceter dan ditiru terutama kaum muda diseluruh dunia.
II. Penampilan dan gaya pakaian
Karena prinsip kebebasan yang dianut oleh negara-negara barat maka setiap orang bebas melakukan apa saja termasuk dalam berpenampilan dan gaya pakaian .banyak kaum muda yang sudah terjerumus dalam hal-hal yang sepantasnya dan dalam norma-norma yang negara kita miliki tidak sesuai dengan gaya hidup globalisasi sekarang ini maka disinilah kita harus bisa menyeleksi dengan cermat sehingga nilai-nilai luhur pancasila dan kesopanan masih kita tetap menjaganya
III. Dasar ikatan hidup bermasyarakat
Dinegara-negara barat dasar ikatan hidup bermasyarakat dibangun atas dasar semangat orang dagang(bisnis) jadi semata-mata mencari kuuntungan pribadi dari cara berpikir itu mereka mengabaikan semangat kekeluargaan.
Ada pengaruh yang perlu kita seleksi itu antara lain sebagai berikut :
1.Sikap, pola, dan gaya hidup .
2.Penampilan dan gaya pakaian .
3.Dasar ikatan hidup bermasyarakat .
4.Paham rasionalisme,materialisme,dan sekulerisme.
·         Paham rasionalisme ,Materialisme, dan Sekularisme
Rasionalisme adalah paham yang lebih mengutamakan kemampuan akal daripada emosi atau batin.Materialisme adalah paham atau sikap selalu mengutamakan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi. Sekularisme adalah paham yang memisahkan dengan tegas antara urusan agama dengan negara.contoh negara barat memperbolehkan perkawinan sejenis dan diakui serta dilindungi karena berdasarkan hak asasi manusia namun dinegara kita hal itu tidak diperbolehkan karena dunia ini tidak dapat dipisahkan oleh akhirat .negara tidak dapat dipisahkan oleh agama karena agama diturunkan kedunia untuk mengatur petunjuk bagaimana mengelola dunia agar dapat memanfaatkan manusia untuk hidupnya didunia dan di akhirat.
Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi. Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju. Akibatnya, negara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Simon Kemoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Tetapi, menurut Simon Kimoni, dalam proses ini, negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing. Dalam rangka ini, berbagai bangsa haruslah mendapatkan informasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman mereka. Terkait dengan seni dan budaya, Seorang penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilaku dunia Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom budaya terhadap rakyat dunia. Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi sehingga bangsa-bangsa tersebut kebingungan dalam upaya mencari indentitas budaya nasionalnya. Penulis Kenya ini meyakini bahwa budaya asing yang berkuasa di berbagai bangsa, yang dahulu dipaksakan melalui imperialisme, kini dilakukan dalam bentuk yang lebih luas dengan nama globalisasi.
GLOBALISASI DALAM KEBUDAYAAN TRADISIONAL DI INDONESIA
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi keseniannya. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat.
      Budaya – budaya daerah di Indonesia secara umum memelihara prinsip hubungan sosial yang sangat diwarnai oleh ikatan sosial, kolektifitas, solidaritas sosial yang sangat tinggi di antara anggotanya. Dalam pola hidup masyarakat Indonesia kolektifitas dan komunalisme itu dapat dilihat dalam berbagai macam bentuk kegiatan sosial, misalnya tercermin dalam tradisi – tradisi sosial, gotong royong, upacara - upacara sosial keagamaan, dan ekspresi kesenian yang sangat beraneka ragam.
              Ketika modernisasi dan pembangunan berlangsung di masyarakat tidak bisa dihindari perubahan yang terjadi dalam pola hidup, hubungan sosial, misal dan ekspresi budaya masyarakat tersebut. Modernisasi merupakan  proses masuknya suatu kebudayaan baru yang datang dari luar, terutama dari negara industri, yaitu budaya modern yang dibawa oleh proses globalisasi. Globalisasi pad prinsipnya membawa aspek budaya modernitas yang menjunjung tinggi prinsip rasionalitas, pemuasan hidup material, dan individualisasi. Prinsip demikian itu ketika masuk kedalam sub budaya masyarakat Indonesia akan bertemu dengan prinsip kolektifitas dan komunalisme tersebut. Hubungan pengaruh mempengaruhi antara budaya modernitas dan budaya-budaya lokal di Indinesia tidak bisa dihindari. Sebagai contoh, kita dapat melihat pengaruh televisi terhadap tradisi sosial masyarakat Indonesia yang telah menyebabkan huubungan sosial yang kompak di pedesaan menjadi terganggu. Seluruh anggota keluarga pedesaan sekarang berkumpul bersama menonton televisi bersama. Mereka menyerap budaya global modernitas yang ditunjkkan dalam gaya hidup dan perilaku pad film-film dari industri negara maju. Contoh lain dari kehancuran adat istiadat dan tradisi budaya daerah adalah dalam kegiatan pariwisata. Kegiatan pariwisata dapat disebit sebagai pintu masuknya budaya gllobal modernitas, karena kegiatan pariwisata membawa masuk turis asing kedalam masyarakat Indonesia. Turis asing yang datang dari negara maju umumnya membawa budaya-budaya asing masuk kedalam komunitas budaya lokal di Indonesia. Dengan semakin banyaknya turis asing di Indonesia, berarti terjadi kontak-kontak budaya yang semakin intensif antara budaya global modernitas dan budaya-budaya daerah.
              Semua itu merupakan bentuk dari pengaruh globalisasi terhadap perubahan-perubahan budaya daerah di Indonesia. Kita dapat menemukan pengaruh semacam itu bukan hanya di dalam kegiatan pariwisata atau media massa tetapi juga dapat kuita temui di banyak aspek globalisasi seperti proses globalisasi ekonomi, kapitalisme, individualisasi dan rasionalisasi hubungan-hubungan sosial produksi di dalam masyarakat.
·         Masalah-masalah Sosial dalam Pembangunan
              Globalisasi dan pembangunan dapat membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai masalah sosial baru di masyarakat. Diantara masalah-masalah sosial yang penting dalam pembangunan sekarang ini adalah masalah kriminalitas, kesenjangan teknologi dan budaya, dan masalah kemiskinan. Kita akan membahas satu persatu berikut ini.
1. Masalah Kriminallitas
Kejadian kriminalitas di Indonesia sebagai akibat gllobalisai dapatt kita lihat terutama di kota-kota besar. Di kota-kota besar banyak terjadi konflik kebudayaan karena di kota berkumpul macam-macam kebudayaan daerah dan asing seperti munculnya kaum “ jet set” dan hippies sebagai kaum yang menyimpang dari norma umum dan berperilaku aneh, tidak biasa seperti masyarakat pada umumnya. Akibatnya banyak terjadi maladjustment yaitu orang tidak mampu mengadakan penyesuaian diri terhadap macam-macam tuntuan sosial. Keadaan demikian ini menyuburkan kejahatan, terutama pada kejahatan anak muda diperkotaan.
              2. Masalah Ketertinggalan Budaya Teknologi
Ketertinggalan budaya ini terjadi apabila teknologi telah berkembang sedemikian pesat tetapi budaya perilaku dalam mempergunakan teknologi tersebut ketinggalan jauh. Sebagai contoh adalah perilaku anak muda dalam berlalu luntas. Teknologi kendaraan bermotor adalah teknologi yang datang dari luar negeri. Di dalam penggunaan teknologi tersebut ada tuntutan perilaku sosial terntentu yang harus dipenui, misalnya dalam cara memakai, memelihara, dan merawat teknologi mesin. Akan tetapi pada umumnya orang tidak memperhatikan tuntutan perilaku tersebut dam hanya mempentingkan penggunaannya. Akibatnya sering terjadi pelanggaran-pelnggaran teknologi. Kendaraan yang mestinya harus digunakan dengan peralatan lengkap tetapi peralatannya banyak dilepas sehingga sering terjadi kecelakaan.
              3.  Masalah Kemiskinan
             Pada umumnya sebab-sebab kemiskinan yang terjadi di Indonesia ada dua hal yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan buatan. Kemiskinan alamiah timbul karena kelangkaan SDA seperti kondisi tanah yang tandus, tidak ada perairan dan kelengkaan prasarana lain. Kemiskinan buatan adalah kemiskinan yang banyak disebabkan oleh proses globalisasi dan pembangunan, yaitu munculnya kelembagaan sosial yang membuat anggota masyarakat tidak dapat menguasai sumber daya dan sarana fasilitas sosial ekonomi yang ada secara merata. Misalnya walaupun berbagai sumber daya ekonomi apabila dibagi secara merata tersedia cukup untuk semua, nyatanya banyak anggota masyarakat sama sekali tidak mempunyai kesempatan untuk memperolehnya, karena struktur yang mengekang mereka tidak memberi kemungkinan untuk itu.



BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
Globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global, suatu  masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap proses globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari globalisasi, mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada era keterbelakangan dan kebodohan.
Dampak positif dan negatif pada pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara pun ada. Salah satunya era globalisasi pada sistem politik. Bangsa Indonesia telah menerapkan kehidupan berdemokrasi yang telah membawa perubahan-perubahan yang besar, diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif dengan sistem multipartai dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Itu dampak positifnya.
Sedang dampak negatifnya ialah pada kebanyakan negara berkembang  akan memunculkan sikap dan tindakan anarkis yang dapat memakan banyak korban diantara sesama. Wawasan kebangsaan semakin terpuruk sehingga dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Seperti munculnya Gerakan Papua Merdeka dan Gerakan Aceh Merdeka
3.2   Saran-Saran

            Globalisasi memang tidak bisa dihindari. Jika kita menghindari justru akan menjadi manusia yang primitif lagi. Tetapi sebaiknya selektif terhadap pengaruh globalisasi. Dapat membedakan mana yang memberikan pengaruh baik dan mana yang memberikan pengaruh buruk bagi kita. Kita harus membekali diri dengan kepribadian yang kuat agar tidak mudah begitu saja terpengaruh dengan dampak negatif globalisasi. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah cara terbaik untuk tidak mudah terpengaruh dari arus globalisasi.
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.


DAFTAR PUSTAKA
Sunarso, dkk.2008.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta : UNY Press.