INI BLOG-KU !
Minggu, 10 Februari 2013
Kamis, 31 Januari 2013
makalah Sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara indonesia
Sikap terhadap
pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara indonesia
TAHUN AJARAN
2012/2013
Mata pelajaran : Pendidikan
Kewarganegaraan
Kelas : XII
(dua belas)
Program Keahlian : Teknik Pemesinan(TPm-1)
Kelompok : Tiga ( 03 )
Dibina Oleh : Drs.
Sujiono
Disusun Oleh :
1.
Elwyn Rahmat Hidayat (19)
2. Faras Qoid Muhanna (20)
3. Gilang Nugraha (21)
4. Hendra Sandy Aji (22)
5. Hengky Pradana (23)
6. Imam Reizal Pahlevi (25)
7. Jainurrochim (26)
8. Lasidi Wardianto (27)
9. Mahmud Suyuti (28)
SMK MUHAMMADIYAH 1 KEPANJEN
TERAKREDITASI ” A ”
Jln. KH. Ahmad Dahlan No.34 telp. ( 0341 ) 395451 Kepanjen Kab.
Malang-Jatim 65163
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul " Sikap
terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara
indonesia ".
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami banyak menerima bantuan dari berbagai
pihak sehingga dalam waktu yang relatif singkat makalah yang sederhana ini
dapat terwujud. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada semua pihak yang membantu,terutama Bapak Sujiono selaku guru pembimbing. Semoga
Allah S.W.T berkenan mencatatnya sebagai amal shaleh.
Kami sadar
bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak. Dengan iringan doa semoga makalah ini bisa bermanfaat dalam
pengembangan pendidikan dan wacana berpikir kita bersama. Amin.
Malang
, 02 Februari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR______________________________________________
i
DAFTAR ISI__________________________________________________
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masalah______________________________________ 1
1.2
Rumusan Masalah__________________________________________ 4
1.3
Tinjauan
Teoritis Masalah____________________________________
5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh
globalisasi secara umum_______________________________ 7
2.2 Posisi
terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya______________________________________________________
21
2.3 Sikap
selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik_________ 37
2.4 Sikap
selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang ekonomi________ 44
2.5 Sikap
selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang sosial budaya ._ 50
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan______________________________________________ 62
3.2 Saran-Saran_____________________________________________ 63
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Globalisasi
merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong
munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung.
Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang
menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain.
Globalisasi akan membawa perspektif baru tentang konsep “Dunia Tanpa Tapal
Batas” yang saat ini diterima sebagai realitas masa depan yang akan mempengaruhi
perkembangan budaya dan membayar perubahan baru.
Globalisasi
adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam
masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi
proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus
dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua
puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar
lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah
diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai
sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering
diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai
penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan
hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara
diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan
terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan
jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan
lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada
penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia,
yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi
tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi
modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif
dengan lebih baik secara budaya. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari
berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses
pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan
kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan
masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain
dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa
globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang
semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam
kesadaran kita.
Globalisasi
akan memberikan corak budaya baru, dan memberi dampak yang luas terhadap
kebebasan budaya setempat dan mengukuhkan domisi budaya barat dalam budaya
masyarakat di negara-negara berkembang melalui penjajahan baru, yaitu
kebudayaan.
Bagaimanapun
itu harus kita cegah karena kebudayaan bangsa merupakan hasil peninggalan nenek
moyang bangsa kita yang harus kita jaga dan kita lestarikan.
Salah
satu penyebab terjadinya era globalisasi adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi terutama teknologi komunikasi, seperti teknologi media cetak dan
media elektronik.
Dengan
globalisasi, kita dapat mengambil peranan yang lebih besar pada prakarsa dan
kreativitas warga masyarakat melalui berbagai infrastruktur teknologi informasi
dan transportasi, ekonomi, sosial-budaya, politik atau elemen organisasi
masyarakat. Setiap warga negara berkewajiban dan sekaligus merupakan suatu
kehormatan apabila mampu menciptakan motivasi, tatanan, kondisi, dan peluang
yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembangnya kreativitas dan prakarsa
masyarakat itu sendiri.
Era
globalisasi dewasa ini mengharuskan kita untuk bersikap arif dan mampu
merumuskan serta mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kebangsaan yang tangguh
dalam berinteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jati
diri bangsa, serta menyegarkan dan memperluas makna pemahaman kebangsaan kita
dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul. Sudah saatnya era
globalisasi kita maknai dalam arti yang positif, antara lain tumbuhnya
persaingan yang sehat, tingkat kompetisi yang tinggi, harus serba cepat dan
sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
2.1 Ingin mengetahui Pengaruh globalisasi secara umum
2.2 Ingin mengetahui Posisi terhadap pengaruh
globalisasi di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya
2.3 Ingin mengetahui Sikap selektif terhadap pengaruh
globalisasi di bidang politik
2.4 Ingin mengetahui Sikap selektif terhadap pengaruh
globalisasi di bidang ekonomi
2.5 Ingin
mengetahui Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang sosial budaya
1.3 Tinjauan Teoritis Masalah
Dalam
perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang
kebudayaan,misalnya :
-
hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara
-
terjadinya erosi nilai-nilai budaya,
-
menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme
-
hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong
-
kehilangan kepercayaan diri - gaya hidup kebarat-baratan
Indonesia
adalah Bangsa yang kaya akan nilai-nilai budaya dan sejarah, yang tentunya
budaya dan sejarah tersebut mempengaruhi semua aspek kehidupan dan memberikan
serta membantu dalam pembentukan pola fikir dan paradigma masyarakat dalam
bernegara dan bertanah air.
Di era
globalisasi dan jaringan informasi yang dapat di akses oleh siapapun dan
kapanpun mengakibatkan terjadinya perkembangan di segala sektor dan pemahaman
baru tentang budaya serta penerapan-penerapan akan pola yang diterapkan oleh
Negara lain.
Salah
satu Negara yang menjadi tujuan dan penyebaran jaringan informasi dan budaya
global adalah Indonesia, karena Indonesia adalah Negara berkembang dengan
tingkat populasi yang selalu meningkat dan ditunjang dengan fasilitas-fasilitas
yang memungkinkan untuk mengakses informasi baik itu dalam bentuk informasi
data maupun informasi global yang termasuk di dalamnya unsur-unsur budaya asing
yang notabene tidaklah sesuai dengan budaya Timur yang merupakan ciri khas
Bangsa Indonesia.
Indonesia
dan masyarakat dunia memiliki visi yang sama akan kemajuan dan peningkatan
taraf hidup serta kemajuan dalam system pemerintahan, tetapi apakah kemajuan
dan peningkatan taraf hidup tersebut harus mengorbankan nilai-nilai budaya yang
begitu berharga. Dan sudah semestinya sebagai generasi penerus, kita harus
melestarikan budaya-budaya Indonesia yang mulai terkontaminasi oleh
budaya-budaya asing yang negatif dan tidak membangun karateristik masyarakat
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh
globalisasi secara umum
Globalisasi
sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi
sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.
Di akhir
abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat di
berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan
transportasi.
Loncatan
teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan
sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.
Bagi
Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal
dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang
menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari
negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai
kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Globalisasi
secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari
jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi,
jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta
cabang-cabangnya.
Bangsa
Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak
hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world society).
Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia secara alam,
sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling terpisah
melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi.
Era
globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global telah
melibatkan seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu
memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi,
arena politik, dan arena budaya.
Jika
masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan-tantangan
global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka
akan menjadi korban yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.
Dari
sisi politik, gelombang globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang
demokratisasi. Sesudah perang dingin dan rontoknya komunisme, umat manusia
menyadari bahwa hanya prinsip-prinsip demokrasi yang dapat membawa manusia
kepada taraf kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke
dalam hati rakyat di setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan
menggugat dan melawan sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan apapun
yang tidak memihak rakyat.
Kasus
serupa juga terjadi di Indonesia, yaitu dengan runtuhnya rezim pemerintahan
Orde Lama dan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Baru. Di Indonesia sejak
bergulirnya reformasi, gelombang demokratisasi semakin marak dan tuntutan akan
keterbukaan politik semakin terlihat.
Dari
sisi budaya, era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya yang sangat
dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan sistem nilai masyarakat
suatu negara. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan pandai menyiasati
pengaruh budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil nilai budaya yang
positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi kehidupan dan
pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh budaya yang
negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang berbeda
sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa melunturkan nilai
identitas budaya bangsa kita. Dengan memahami perbedaan dan persamaan
kebudayaan tadi akan menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai antar kebudayaan yang ada.
Negara
Indonesia sebagai bagian masyarakat global dengan ideologi Pancasila yang
terbuka dan sistem politik, ekonomi, sosial-budaya, serta hankam yang dinamis,
dalam melaksanakan pembangunan dari tahun ke tahun, merasakan dampak dari
perubahan-perubahan dunia yang cepat mendasar. Hal ini tentu saja membawa
implikasi pada perencanaan dan pengelolaan pembangunan nasional secara
keseluruhan dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Akan
tetapi, perubahan-perubahan itu sendiri akan berpengaruh pada perkembangan
terhadap teknologi informasi dan komunikasi, ilmu pengetahuan, para cendekiawan
dari berbagai disiplin ilmu, pelaku ekonomi dalam dunia usaha, maupun perumus
kebijakan di tingkat nasional. Semua perubahan-perubahan tersebut akan berimplikasi
pada hal-hal antara lain sebagai berikut :
- Perumusan kebijakan di tingkat nasional,
Bahwa
perubahan yang cepat dan kecenderungan tidak menentu serta makin ketatnya
persaingan atau kompetisi di berbagai bidang kehidupan, menuntut peningkatan strategi
dan langkah-langkah operasionaluntuk penciptaan iklim bagi dunia usaha, aparat
birokrasi, perangkat hukum, infrastruktur, penciptaan sumber daya manusia, dan
sebagainya yang terus makin meningkat efisiensi dan daya saingnya.
- Pelaku ekonomi,
Bahwa dalam
dasawarsa dua ribuan daya saing ekonomi nasional mulai meningkat, kemampuan
produksi dan ekspor makin membesar. Untuk itu, diperlukan segala upaya untuk
mempertahankan dan meningkatkan pasar bagi hasil produksi nasional, lewat
perbaikan sistem perdagangan internasional dalam kerangka multilateral,
regional, dan bilateral.
- Pemerintah,
Yaitu
baik pemerintah pusat maupun daerah diharapkan makin memainkan peran sebagai
fasilitator, pemberi dorongan dan bimbingan kepada para cendekiawan, tenaga
ahli dari berbagai disiplin ilmu serta dunia usaha untuk terus meningkatkan
daya saing dalam skala nasional dan global. Kebijakan deregulasi dan
debirokratisasi harus dilanjutkan, tanpa menghilangkan campur tangan yang
diperlukan, khususnya yang memberikan arah serta dorongan prakarsa,
kerativitas, dan partisipasi masyarakat.
- Bagi dunia usaha,
Dituntut
untuk lebih luwes, lebih sensitif pada tuntutan pasar, dan lebih jeli
mempelajari peluang-peluang yang terbuka dipasar serta menerus meningkatkan
efisiensi dan daya saing perusahaannya. Khusus globalisasi ekonomi, menuntut
kelincahan dunia usaha dalam kerja sama antarpara pelakunya dan dengan
pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan nasional di pasar dunia.
Perkembangan
yang cepat sebagai pengaruh globalisasi telah membawa implikasi pada teori atau
pendekatan diberbagai dan aspek kehidupan. Oleh sebab itu, globalisasi dengan
segala implikasinya, hendaknya terus kita upayakan dalam rangka membagun sebuah
bangsa dan negara yang mampu berlaku efisien, efektif dan memiliki daya saing
global.
Sesungguhnya
dengan globalisasi, kita dapat mengambil peranan yang lebih besar pada prakarsa
dan kreativitas warga masyarakat melalui berbagai infrastruktur teknologi
informasi dan transformasi, ekonomi, sosial-budaya, politik atau elemen
organisasi masyarakat. Setiap warga negara berkewajiban dan sekaligus merupakan
suatu kehormatan apabila mampu menciptakan motivasi, tatanan, kondisi, dan
peluang yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembangnya kreativitas dan prakarsa
masyarakat itu sendiri. Era globalisasi dewasa ini mengharuskan kita untuk bersikap
arif dan mampu merumuskan serta mengaktualisasikan kembali nilai-nilai
kebangsaan yang tangguh dalam berinteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan
tetap berpijak pada jati diri bangsa, serta menyegarkan dan memperluas makna
pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan
timbul. Sudah saatnya, era globalisasi kita maknai dalam arti yang positif,
antara lain tumbuhnya persaingan yang sehat, tingkat kompetisi yang tinggi,
harus serba cepat, dan sebagainya. Negara Indonesia sebagai bagian dari
masyarakat global dengan ideologi Pancasila yang terbuka dan sistem politik,
ekonomi, sosial-budaya, serta hankam yang dinamis, dalam melaksanakan
pembangunan dari tahun ke tahun, merasakan dampak dari perubahan-perubahan
dunia yang cepat dan mendasar. Hal ini tentu saja membawa implikasi pada
perencanaan dan pengelolaan pembangunan nasional secara keseluruhan dalam
berbagai bidang dan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Akan tetapi,
perubahan-perubahan itu sendiri akan berpengaruh pada perkembangan terhadap
teknologi informasi dan komunikasi, ilmu pengetahuan, para cendikiawan dari
berbagai disiplin ilmu, para pelaku ekonomi dalam dunia usaha, maupun perumus
kebijakan di tingkat nasional. Bangsa Indonesia, seperti halnya bangsa-bangsa
lain, dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari arus derasnya
kompleksitas perubahan (inovasi) sebagai akibat cangggihnya teknologi
informasi, telekomunikasi dan transportasi, tatanan ekonomi dunia yang mengarah
pada pasar bebas, serta tingkat efisiensi dan kompetisi yang tinggi di berbagai
bidang kehidupan.
(sumber: Pendidikan Kewarganegaraan, penerbit
Erlangga)
Berkembangnya
arus globalisasi jelas memberikan dampak pada kebudayaan manusia. Banyak yang
terlihat jelas dalam perubahan dan pegeseran pola hidup masyarakat, yaitu:
a.
Agraris tradisional menjadi masyarakat industri modern;
b.
Kehidupan berasaskan kebersamaan menjadi kehidupan individualis;
c.
Kehidupan lamban menjadi kehidupan serba cepat;
d.
Kehidupan berasaskan nilai sosial menjadi konsumeris menjadi materialis;
e.
Kehidupan yang bergantung apda alam menjadi kehidupan yang menguasai alam
Dari
contoh tersebut, terdapat beberapa macam pengaruh terhadap kehidupan
masyarakat, dibagi menjadi 2 aspek, yaitu aspek positif dan aspek negatif.
a. Aspek
Positif
Beberapa
aspek positif dari perkembangan teknologi dan arus globalisasi”
1) Pola
Hidup yang serba cepat
Teknologi
memberikan manfaat waktu bagi masyarakat, misalnya dalam bidang pertanian,
petani yang awalnya memanen padinya 6 bulan sekali sekarang sudah dapat memanenkan
3 bulan sekali, kemudian dalam bidang makanan bnayk produk makanan siap saji
(serba instant).
2)
Pesatnya Perkembangan Informasi dan Transformasi
Manfaat
yang dapat diperoleh masyarakat dengan adanya perkembangan informasi sangat
banyak, misalnya dengan adanya internet anda dapat mencari ilmu pengetahuan
secara grats dan berlimpah.
Selain
itu, perkembangan teknologi transformasi yang semakin cepat dan akurat,
misalnya dengan adanya pesawat terbang kita dapat lebih cepat
3)
Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Melimpah
Dengan
adanya pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan peluang pekerjaan bagi
masyarakat, misalnya pemanfaatan sumber daya emas oleh PT Freport di Papua akan
memberiakan peluang pekerja bagi masyarakat Papua itu sendiri.
b. Aspek
Negatif
Perkembangan
teknologi juga emberikan dampak negatif bagi kebudayaan masyarakat, dampak
tersebut sebagai berikut:
1)
Beralihnya Masyarakat Agraris Menjadi Masyarakat Industri Modern
Banyak
industri modern berdampak pada kebutuhan tenga kerja yang sangatr banyak
sehingga masyarakat yang awalnya bekerja sebagai petani beralih pekerjaan
menjadi buruh pabrik.
2)
Perubahan dari kehidupan Berasaskan Kebersamaan Menjadi Kehidupan Individualis.
Hal ini
terjadi karena kesibukan masyarakat yang sudah bersifat materialistis dan
melupakan kehidupan sosialnya.
3)
Masuknya Pola Hidup budaya barat
Dampak
Negatifnya seperti masuknya budaya barat yang bertolak belakang dengan budaya
timur yang sederhana, sopan, dan santun.
Fenomena
anak melawan kepada orang tua, murid yang mengancam guru, perkelahian antara
pelajar, model pakaian yang tidak sesuai, dan pemakaian perhiasan wanita oleh
laki-laki merupakan perilaku menyimpang sebagai dampak negatif dari era
globalisasi dan arus informasi yang tidak terbendung. Pendapat Selo Sumardjan
bahwa perubahan budaya yang cepat dan saling menyusul mengakibatkan suasana
yang berkepanjangan. Suasana anomi ialah suasana ketika masyarakat yang sedang
mengalami perubahan budaya yang tidak mgnetahui secara jelas nilai-nilai budaya
mana yang perlu diambil dan mana yang ahrus dikembangkan.
·
Perngaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa
Dan Bernegara
Globalisasi
merupakan yang kenyataan sulit untuk dihindarkan sebgai akibat semakin
membaiknya jaringan transfortasi dan komunikasi di dunia. Globalisasi tidak
hanya terjadi dalam bentuk kebudyaana yang bersifat material, tetapi juga
bersifat politik, ekonomi, perdagangan, pertahanan, kesenian, dan bahasa. Hukum
atau norma yang mengaturpun menjadi hukum Internasional.
Respon
abngsa Indoensia terhadap globalisasi adalah sebgai peluang dan tantangan.
Peluang berarti setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memanfaatkan
situasi ini dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik, sedangkan tantangan
berarti setiap orang diberi kesempatan untuk berkompetisi dan menunjukkan
kemampuannya. Peluang dan tanganan yang dapat kita peroleh dari globalisasi
adalah sebagai berikut:
1.Pasar
bebas, yaitu pasar dimana suatu produk menjadi semakin luas dan pemasarannya
semakin banyak
2.Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dengan mudah dan dapat diterima
3.Wawasan
budaya semakin luas
4.Peluang
dan tantangan bisnis dalam bidang kepariwisataan semakin terbuka
5.Lapangan
kerja semakin terbuka dan banyak
1).Pengaruh
Teknologi Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Globalisasi
adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur baru yang menyangkut informasi
secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Secara terbatas,
globalisasi dibentuk untuk kemajuan teknologi di bidang komunikasi dunia.
Contohnya televisi, anda dapat melihat dan memperoleh informasi dengan berbagai
peristiwa yang terjadi di seluruh dunia dalam waktu yang relatif singkat.
Selanjutnya,
media informasi akan berdampak negatif jika menghambat atau merusak teracapainya
tujuan pembangunan. Tayangan-tayangan film horror, sadistis, atau adegan porno
yang ditanyangkan melalui televisi merupakan salh satu bentuk tayangan yang
dapat merusak mental dan kepribadian bangsa, khususnya anak-anak remaja.
Arus
globalisasi yang membawa perpindahan dari negara maju ke negara berkembang
diperkirakan akan memberi pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan dan
kemajuan pembangunan di negara-negara berkembang.
2).
Pengaruh Pasar Bebas terhadap Negara Berkembang
Keterbukaan
terhadap perdagangan internasional bukanlah fenomena baru bagi negara
berkembang. Selama masa penjajahan, negara berkembang telah berhubungan dengan
pasar dunia terutama dalam perannya sebagai eksportir bahan mentah dan importer
barang-barang manufaktur. Aspek terpenting dari globalisasi perdagangan bagi
mayoritas negara-negara berkembang adalah terus merosotnya nilai tukar
komoditas ekspornya dan tingginya kuantitas impor produk-produk manufaktur.
Belakangan
kemerosotan nilai tukar tersebut menjadi semakin parah dan telah menjadi
penyabb utama bagi perpidahan sejumlah besar volume sumber daya riil
negara-negara berkembang. Persoal-persoalan lain yang dihadapi oleh
negara-negara berkembang termasuk indoensia adalah tekanan-tekanan untuk
memebbeaskan bea impro melalui persyaratan pinjaman. Ketidak seimbangan dalam
perjanjian-perjanjian dna persoalan-persoalan yang muncul dari keharusan mereka
untuk memeuhi sejumlah perjanjian dengan badan perdagangan internasional (WTO).
Pola
perdagangan colonial atau daerah jajajahan adalah mengekspor barang-barang
mentah dan engara penjajah memfungsikan diri sebagia produksi barang-barang
industri. Hal itu masih berlangsung hingga saat ini. Manfaat dan biaya
liberalisme perdanganan bagi negara berkembang menimbulkan persoalan yang
controversial. Pandangan konvensional menyatakan bahwa liberalisme perdagangan
merupakan suatu yang penting dan secara otomatis memiliki dampak-dampak positif
bagi pembangunan.
Dampak Globalisasi Dalam Berbagai Bidang
Politik luar negeri yang semakin terbuka untuk penyertaan modal asing dalam produksi nasional ikut berperan dalam semakin tergantungnya perekonomian nasional pada sistem gurita perusahaan global yang sangat sensitif pada terpeliharanya risiko stabilitas negara.
Pada saat orde reformasi tampil memimpin proses pembangunnasional, ekonomi dunia sedang memasuki abad komputerisasi dan digitalisasi. Teknologi informasi dan telekomunikasi ternyata kemudian berhasil merubah tatanan dan pola produksi, perdagangan serta investasidari perusahaan multinasional dan perusahaan global. Globalisasi menuntut perubahan pengaturan kebijakan perdagangan dan investasi yang memberikan ruang gerak yang lebih leluasa agar kapital, teknologi dan tenaga kerja dapat berpindah dengan mudah antar kedaulatan wilayah negara. Dia menuntut juga perubahan paradigma, perilaku dan sistem pengalokasian sumber daya ekonomi dan perusahaan.
Di satu pihak globalisasi telah membawa berbagai kesempatan untuk pengusaha-pengusaha lokal yang tanggap dan siap memanfaatkan peluang. Sebaliknya globalisasi juga telah menerkam mangsa yang lemah dalam aspek pemanfaatan teknologi, penggunaan sumber kapital dan kepemilikan sumber daya manusia yang kapabel dan kompeten. Pakar dunia dalam globalisasi Sekaliber Stiglitz bahkan telah menyimpulkan bahwa globalisasi telah menimbulkan banyak kekecewaan karena efek berantai yang dihasilkannya di negara berkembang; meliputi kemiskinan, pengangguran, kepastian hidup, ketidakstabilan dan kerusakan lingkungan hidup.
Perekonomian Indonesia yang menekankan pertumbuhan ekonomi tinggi ternyata memang rentan pada kemampuannya menetralisir efek negatif dari globalisasi dan gejolak pasar internasional. Ketidaksiapan kita dengan kompetensi sumber daya manusia yang kompeten, ditambah dengan tidak berperannya sistem hukum, politik dan sosial yang dapat menyikapi berbagai kesempatan dari keterbukaan ekonomi ini, semuanya ini sangat berperan dalam menciptakan “prestasi semu” dari pembangunannasional yang telah kita uraikan di atas.
Daya tahan perekonomian Indonesia dari perusahaan-perusahaan industri pribumi terbukti masih lemah dan menunjukan kekurang mampuannya mengantisipasi dampak dari jatuhnya kepercayaan luar negeri pada kondisi politik dan sosial, dan menurunnya daya beli masyarakat beberapa tahun setelah krisis ekonomi meletus.
Masih teringat di benak kita bagaimana efek domino jatuhnya nilai mata uang “bath” Thailand pada tahun 1997 kemudian membuat negara kita seringkali mendevaluasi “rupiah”. Sistem kepemerintahan Orde Barupun jatuh setelah itu dengan efek rantai kekacauan di segala ini pada aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam hitungan 2 sampai 3 tahun setelah itu banyak perusahaan-perusahaan yang merupakan kebanggaan kita menjadi porak poranda. Daftar kepailitan perusahaan semakin bertambah.
Kondisi ini sangat rentan pada upaya memelihara stabilitas sosial jangka panjang. Meletusnya peristiwa konflik antar kelompok dibeberapa wilayah Indonesia, keresahan pekerja akibat perlakuan sepihak yang kurang adil dari pengusaha sebagai rentetan efek berganda kenaikan BBM, kekurangan kepercayaan umumnya masyarakat pada lembaga publik pemerintah saat ini merupakan tanda-tanda penurunan stabilitas sosial.
Jelas sudah bahwa globalisasi ekonomi dapat memberikan peluang dan berbagai kesempatan luas jika kita siap dengan strategi dan kompetensi SDM untuk memanfaatkannya. Tetapi di lain pihak globalisasi ekonomi pada saat kita tidak mapu memanfaatkan peluang akan memberikan kekecewaan dan dampak negatif yang berantai serta meminta biaya pengorbanan yang sangat tinggi bagi masyarakat.
Sumber 5: http://www.icalcell.com/2012/02/dampak-globalisasi-dalam-banyak-bidang.html
Politik luar negeri yang semakin terbuka untuk penyertaan modal asing dalam produksi nasional ikut berperan dalam semakin tergantungnya perekonomian nasional pada sistem gurita perusahaan global yang sangat sensitif pada terpeliharanya risiko stabilitas negara.
Pada saat orde reformasi tampil memimpin proses pembangunnasional, ekonomi dunia sedang memasuki abad komputerisasi dan digitalisasi. Teknologi informasi dan telekomunikasi ternyata kemudian berhasil merubah tatanan dan pola produksi, perdagangan serta investasidari perusahaan multinasional dan perusahaan global. Globalisasi menuntut perubahan pengaturan kebijakan perdagangan dan investasi yang memberikan ruang gerak yang lebih leluasa agar kapital, teknologi dan tenaga kerja dapat berpindah dengan mudah antar kedaulatan wilayah negara. Dia menuntut juga perubahan paradigma, perilaku dan sistem pengalokasian sumber daya ekonomi dan perusahaan.
Di satu pihak globalisasi telah membawa berbagai kesempatan untuk pengusaha-pengusaha lokal yang tanggap dan siap memanfaatkan peluang. Sebaliknya globalisasi juga telah menerkam mangsa yang lemah dalam aspek pemanfaatan teknologi, penggunaan sumber kapital dan kepemilikan sumber daya manusia yang kapabel dan kompeten. Pakar dunia dalam globalisasi Sekaliber Stiglitz bahkan telah menyimpulkan bahwa globalisasi telah menimbulkan banyak kekecewaan karena efek berantai yang dihasilkannya di negara berkembang; meliputi kemiskinan, pengangguran, kepastian hidup, ketidakstabilan dan kerusakan lingkungan hidup.
Perekonomian Indonesia yang menekankan pertumbuhan ekonomi tinggi ternyata memang rentan pada kemampuannya menetralisir efek negatif dari globalisasi dan gejolak pasar internasional. Ketidaksiapan kita dengan kompetensi sumber daya manusia yang kompeten, ditambah dengan tidak berperannya sistem hukum, politik dan sosial yang dapat menyikapi berbagai kesempatan dari keterbukaan ekonomi ini, semuanya ini sangat berperan dalam menciptakan “prestasi semu” dari pembangunannasional yang telah kita uraikan di atas.
Daya tahan perekonomian Indonesia dari perusahaan-perusahaan industri pribumi terbukti masih lemah dan menunjukan kekurang mampuannya mengantisipasi dampak dari jatuhnya kepercayaan luar negeri pada kondisi politik dan sosial, dan menurunnya daya beli masyarakat beberapa tahun setelah krisis ekonomi meletus.
Masih teringat di benak kita bagaimana efek domino jatuhnya nilai mata uang “bath” Thailand pada tahun 1997 kemudian membuat negara kita seringkali mendevaluasi “rupiah”. Sistem kepemerintahan Orde Barupun jatuh setelah itu dengan efek rantai kekacauan di segala ini pada aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam hitungan 2 sampai 3 tahun setelah itu banyak perusahaan-perusahaan yang merupakan kebanggaan kita menjadi porak poranda. Daftar kepailitan perusahaan semakin bertambah.
Kondisi ini sangat rentan pada upaya memelihara stabilitas sosial jangka panjang. Meletusnya peristiwa konflik antar kelompok dibeberapa wilayah Indonesia, keresahan pekerja akibat perlakuan sepihak yang kurang adil dari pengusaha sebagai rentetan efek berganda kenaikan BBM, kekurangan kepercayaan umumnya masyarakat pada lembaga publik pemerintah saat ini merupakan tanda-tanda penurunan stabilitas sosial.
Jelas sudah bahwa globalisasi ekonomi dapat memberikan peluang dan berbagai kesempatan luas jika kita siap dengan strategi dan kompetensi SDM untuk memanfaatkannya. Tetapi di lain pihak globalisasi ekonomi pada saat kita tidak mapu memanfaatkan peluang akan memberikan kekecewaan dan dampak negatif yang berantai serta meminta biaya pengorbanan yang sangat tinggi bagi masyarakat.
Sumber 5: http://www.icalcell.com/2012/02/dampak-globalisasi-dalam-banyak-bidang.html
2.2 Posisi
terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya
Keragaman
budaya dari berbagai belahan dunia membentuk budaya global dan keragaman budaya
di nusantara asehingga tidak menjadi pemecah persatuah bangsa. Pudarnya bentuk
kawasan regional yang diterpa globalisasi diikuti oleh timbulnya
orientasi-orientasi baru, dan membuat masyarakat dunia dapat mengidentifikasi diri
dalam proses pembentukan identitas sosial masing-masing. Salah satu orientasi
penting adalah timbulnya kutub-kutub budaya. Sebagaimana yang anda lihat di
berbagai penjuru dunia, terjadia arus kebangkitan budaya sebagai aspek penting
dalam proses globalisasi.
Globalisasi
memberi dampak yang meluas kepada fenomena imigrasi penduduk dalam blik budaya
yang berbeda. Dunia menjadi semakin beragam dari segi komposisi budaya etnik,
ras, dan warna kulit. Perkembangan yang terjadi saat ini membawa perubahan keanekaragaman
budaya yang bersifat pluralism dan multiculturalism.
Orang
dapat memahami bahwa setiap teknologi baru yang belum dipahami benar segala
potensinya dan mungkin akan dirasa mengancam kepentingan seseorang maka
cenderung menimbulkan perasaan resah, khawatir, dan takut. Hal tersebut
didukung dengan mulai timbulnya berbagai permasalahan dan tanggapan yang
berbeda dari setiap unsur yang ada di masyarakat.
Fenomena
baru dalam era globalisasi ini adalah bertemunya budaya timur dan barat.
Pertemuan ini diharapkan dapat melahirkan peradaban baru di kedua belah pihak.
Akibat adanya kemajuan ini manusia mampu memperkaya unsur-unsur budaya yang
telah ada. Mereka yang berada di belahan timur mendapat segi paham rasionalis
barat, sedangkan mereka yang berada di belahan barat dapat mempelajari dan
menyearp nilai-nilai religius timur. Dengan demikian, paham rasionalis dan
materialis yang berkembang pesat di barat yang ditopang oleh kemjuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat bersanding dengan spiritualistas timur.
Negara
indoensia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya bangsa.
Keanekaragaman budaya sering berurusan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sebab setiap kelompok etnik memiliki sikap dan kepentingan yang
berbeda terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Sementara itu,m ilmu
pengetahuan dan teknologi tetap mengalami kemajuan pesat sehingga khazanahnya
makin kaya. Kekayaan tersebut sebenarnya memberikan peluang terhadap pilihan
yang semakin luas dan banyak. Akan tetapi, justru karena banyak pilihan yang
semakin luas dan banyak pilihan dapat menimbulkan banyak konlik dan
pertentangan tentang pentahuan dan teknologi yang layak diberikan kepada
generasi muda dalam rangka pelestarian budaya.
Dalam
perkembangannya, kebudayaan akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Hal ini terjadi pada era
globalisasi yang sekarang sedang dihadapi. Begitu pula ini terjadi pada era
globalisasi yang sekarang sedang dihadapi. Begitu pula dengan perkembangan
masyarakat yang akan sangat terpengaruh oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam era globalisasi ini.
Pada sat
ini, anda sedang berada di tengah era globalisasi yang berpengaruh terhadap
perubahan budaya. NEgara Indonesia sedang berusaha mempersiapkannya agar tidak
ketinggalan dalam persaingan secara global.
Berbagai
contoh posisi bangsa Indoensia dalam era globalisasi dalam bidang ekonomi,
politik, dan sosial budaya, adalah sebagai berikut:
1. Bidang politik :
a.
Menegakkan nilai-nilai demokrasi
b.
Memperluas dan meningkatkan hubungan dan kerja sama
internasional
c.
Partisipasi aktif dalam percaturan politik untuk
menuju perdamaian dunia
d.
Menyebarnya nilai politik barat seperti unjuk rasa
yang kadang mengabaikan kepentingan umum.
e.
Lunturnya nilai politik yang ebrsifat kekeluargaan,
mufakat dan gotong royong.
f.
Politik semakin bersifat tirani, diktator mayoritas
g.
Akuntabilitas jabatan publik semakin mendapat
sorotan masyarakat.
h.
Semakin parpol, LSM yang menyuarakan HAM,
lingkungan yang ditunggangi pihak tertentu.
i.
Melemahnya kedaulatan negara.
j.
Masalah lokal selau dikaitkan ke dalam konteks
global.
k.
Organisasi internasional sangat berkuasa.
l.
Hubungan Internasional lancar, multi senrtris dan
saling ketergantungan
2. Bidang Ekonomi :
a.
Meningkatkan kemampuan bangsa dan negara untuk
berkompetisi secara internasional
b.
Meningkatkan kualitas produksi dalam negeri agar
dapat bersaing di pasar internasional
c.
Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat
d.
Modal besar semakin kuat yang lemah tersingkir.
e.
Pemerintah sebagai regulasi (penata, pengatur)
ekonomi yang ditetapkan menurut kemauan pasar.
f.
Berkurangnya sibsidi terhadap sektor ekonomi
rakyat.
g.
Persaingan
harga dan kualitas semakin tinggi sejalan dengan kebutuhan masyarakat.
h.
Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan dan
komoditi lainnya
i.
Investasi asing langsung.
j.
Peredaran uang secara langsung tanpa batas negara
k.
Kebebasan gerak para pekerja
3. Bidang sosial Budaya :
a.
Turut serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial
internasional, misalnya lewat organisasi PBH dan Palang Merah Intenrasinal.
b.
Menjungjung tinggi pelaksanaan HAM
c.
Mengadakan pertukaran pelajar antara negara
d.
Masuknya nuilai barat yang ditiru bangsa mmelalui
internet, parabola, dll.
e.
Memudarnya apresiasi terhadap budaya daerah sepreti
:
·
hedonisme(kenikmatan sesaat),
·
individualiusme( kepentingan diri sendiri),
·
pragmatisme (yang menguntungkan),
·
permisif (tidak tabu lagi), dan
·
konsumerisme (senang memakai barang yang kurang
berguna).
f.
Lunturnya kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
g.
Semakin memudarnya nilai agama.
Menurut
J.W Schrool (1981), gejala globalisasi tidak bisa didefinisikan hanya dalam
satu atau dua kalimat karena gejala globalisasi meliputi banyak aspek kehidupan.
Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan globalisasi hanya kalau kita
mengenali berbagai aspek tersebut.
Bidang
Politik
Pengaruh positif globalisasi
yang menawarkan kehidupan politik yang demokratis , dengan mengutamakan
keterbukaan , jaminan hak asasi manusia , dan kebebasan , berpengaruh kuat
terhadap pikiran maupun kemauan bangsa Indonesia .
Segi negatif dari pengaruh
globalisasi terhadap bidang politik , terutama adanya ancaman disintegrasi
bangsa dan negara yang akan menggoyahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia .
gejala globalisasi dapat dilihat
dari munculnya negara naisional yang memiliki kekuasaan politik pusat.
Kekuasaan politik pusat itu tidak berhubungan dengan agama dan kepercayaan atau
disebut sekularisasi. Globalisasi juga terlihat dari bertambah luas dan banyaknya
tugas-tugas birokrasi pemerintahan negara juga dalam rasionalisasi
organisasinya. Hal ini merupakan diferensiasi umum yang menyebabkan lahirnya
lembaga-lembaga politik yang semakin khusus dengan fungsi-fungsi yang
semkin khusus pula.
Bidang
Ekonomi
Dengan hadirnya barang impor ,
masyarakat diperkenalkan dengan berbagai kemajuan teknologi yang canggih dan
modern . Ini cenderung membawa pengaruh positif .
Adapun pengaruh negatifnya ,
dengan adanya makanan impor maka sebagian besar generasi muda kita lebih merasa
bergengsi dapat menikmati makanan bermerek internasional tersebut , sehingga
tidak mengenal lagi makanan – makanan tradisional.
gejala globalisasi dapat dilihat
dari tumbuhnya kompleks industri secara besar-besaran yang mengadakan produksi
barang-barang konsumsi dan barang-barang sarana produksi secara masal. Ini
berarti tumbuhnya organisasi-organisasi yang kompleks untuk mendirikan,
menyelenggarakan,, dan mengembangkan aparat produksi itu serta mengadakan
pembelian bahan-bahan baku dan penjualan produknya. Pengertian modernisasi atau
globalisasi hampir sama dengangan pengertian industrialisasi.
Bidang
Sosial Budaya
Pengaruh positif globalisasi
dalam aspek sosial , ditandai dengan adanya rasa solidaritas sosial yang tiggi
antarbangsa di berbagai negara .
Namun sebaliknya , terdapat pula
pengaruh globalisasi yang bersifat negatif yang melanda masyarakat atau bangsa
Indonesia seperti sikap dan perilaku , serta gaya hidup yang meniru orang –
orang barat yang bertentangan dengan norma dan nilai – nilai budaya bangsa .
Aspek sosial gejala industri dapat dilihat dari tumbuhnya
kelompok-kelompok baru dengan posisi sosial dan ekonomi yang sama dan mempunyai
semacam kepentingan bersama. Kelompok-kelommpok itu meupakan kelas-kelas sosial
baru. Kaum budak, kelas petani, penyewa tanah, dan buruh tani dalam masyarakat
modern berkurang jumlah dan perannya. Hal yang sama juga berlaku untuk
kelompok pengrajin. Sebaliknya, kelas buruh industri dan kelas menengah,
seperti kelompok intelektual, kelompok terdidik, serta kelas manajer bertambah
jumlah dan peran.
Dari aspek budaya, gejala globalisasi dapat, dapat diamati dari gejala
munculnya sistem kepercayaan dan pandangan dunia yang berubah sifatnya dari
semula yang bersifat mistik dan magis menjadi lebih rasioanl. Bersama dengan
itu, terjadilah semacam sekularisasi. Hal itu berarti bidang-bidang kehidupan
yang berbeda , dan aktifitas-aktifitas yang penting sifatnya menjadi lebih
terpecah-pecah dan mandiri. Agama dan pandangan hidup juga berkurang
kitannya dengan aktifitas-aktifitas sosial ekonomi dan politik.
Dari
uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa modernisasi atau globallisasi
mencakup banyak aspek kehidupan. Meskipun demikian, bukan berarti kita tidak
bisa memberikan pengertian globalisasi yang mencakup seluruh gejala tersebut.
Melihat aspek-aspek globalisasi diatas, kita dapat menyimpukan bahwa
modernisasi atau globalisasi tidak lain merupakan penerapan pengetahuan
rasional dan ilmiah terhadap semua aktifitas di semua bidang kehidupan atau
terhadap semua aspek masyarakat. Masyarakat dikatakan lebih atau kurang
menerapkan pengetahuan dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah. Termasuk disini adalah penerapan sumber-sumber energi tak
bernyawa atau alat-alat teknologi untuk memperbesar hasil produksi. Namun, hal
itu tidak hanya menyangkut pengetahuan ekonomi tetapi juga mengenai
pengetahuan di segala bidangkehidupan atau mengenai semua aktifitas manusia.
·
Posisi
terhadap pengaruh globalisasi dalam bidang Sosial Budaya:
1. Hak Asasi Manusia
Hak
asasi manusia merupakan hak kodrat manusia yang bersifat universal, baik
sebagai individu, warga masyarakat, warga negara, maupun warga dunia. Skala
pelanggaran hak asasi manusia itu dapat terjadi secara lokal di kawasan
tertentu, di negara tertentu, dan bahkan di dunia.
Terhadap
isu-isu hak asasi manusia, posisi bangsa Indonesia, yakni berusaha mencegah
munculnya pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia, antara lain dengan cara
meningkatkan kesadaran warga negara untuk menghormati hak asasi manusia,
mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat, dan mematuhi hukum yang
berlaku.
2.
Migrasi
Selain
hak asasi manusia, migrasi pun merupakan masalah global. Apakah itu bentuknya
emigrasi, imigrasi, atau pengungsian. Bagi negara yang didatangi tentu akan
menimbulkan masalah yang bermacam-macam, seperti memikirkan masalah keamanan,
politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Lingkungan Hidup dan
Sumber Daya
Alam
Lingkungan
hidup dan sumber daya alam yang tidak terjaga dapat menimbulkan masalah global.
Lingkungan hidup yang penuh polusi akan menimbulkan dampak pada menurunnya
derajat kesehatan masyarakat.
·
Posisi
terhadap pengaruh globalisasi dalam bidang politik :
1.
Demokrasi
Demokrasi
dalam arti luas meliputi demokrasi politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Demokrasi menjadi isu global karena nilai-nilai demokrasi yang semestinya
menghormati hak-hak rakyat dalam mengambil keputusan untuk kepentingannya
sendiri telah dirampas oleh penguasa.
Bangsa
Indonesia menjunjung tinggi nilai demokrasi yang berasaskan Pancasila, seperti
memberikan kebebasan berpendapat sesuai dengan aturan, memberikan kepercayaan
kepada rakyat untuk menggunakan hak-hak politiknya. Bangsa Indonesia senantiasa
waspada terhadap sistem demokrasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai serta kepribadian
bangsa.
2. Perdamaian dan Keamanan
Perdamaian
dan keamanan menjadi dambaan setiap umat manusia. Namun demikian, kenyataannya
sampai saat ini perdamaian dan keamanan masih sangat mencekam.
Masalah
perdamaian dan keamanan telah menjadi masalah global yang tidak mungkin
diselesaikan oleh satu negara saja walaupun negara itu merupakan negara besar.
Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah membangun kerja sama, baik secara
bilateral maupun secara multilateral.
Salah satu faktor kuat yang terus mengikis
nasionalisme bangsa Indonesia adalah globalisasi. Globalisasi adalah suatu
proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan,
kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada
suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa
di seluruh dunia. (Edison A. Jamli dkk. Kewarganegaraan. 2005).
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan
seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan
dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi memberikan peran yang sangat
penting bagi berlangsungnya proses globalisasi.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi
kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang
positif dan juga pengaruh negatif, dimana pengaruh-pengaruh tersebut tidak
secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan
dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau
hilang. Sebab globalisasi mampu membuka pandangan masyarakat secara global.
·
Dampak Positif Globalisasi :
a) Bidang Politik
Dari segi politik, globalisasi akan memberikan
pengaruh positif pada pemerintahan sehingga dapat dijalankan secara terbuka dan
demokratis. Karena pemerintahan merupakan bagian terpenting dari suatu negara,
maka apabila pemerintahan dijalankan secara baik tentunya akan mendapat
tanggapan positif dari rakyat. Wujud tanggapan tersebut dapat berupa semangat
nasionalisme terhadap bangsa dan negara.
b) Bidang Ekonomi
Dari aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional,
meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal
tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan
nasional bangsa.
c) Bidang sosial budaya
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola
berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari
bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada
akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap
bangsa.
·
Dampak Negatif Globalisasi
a)
Globalisasi dapat memberikan pandangan pada masyarakat bahwa liberalisme dapat
membawa perubahan yang baik pada mereka. Sehingga tidak menutup kemungkinan
berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut
terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
b) Dari
globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza
Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia.
c)
Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya yang cenderung meniru budaya barat.
d)
Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Apabila dalam suatu
komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus
modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu
dengan individu lain yang stagnan. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan
antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
e)
Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku
sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka
merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa
mereka adalah makhluk sosial. Dengan adanya individualisme maka orang tidak
akan peduli dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Era globalisasi yang merupakan era tatanan
kehidupan manusia secara global telah melibatkan seluruh umat manusia.jika
masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan –tantangan
global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang maka
akan menjadi korban yang tenggelam ditengah-tengah arus globalisasi.
Globalisasi berpengaruh kuat diberbagai bidang
kehidupan bangsa Indonesia sebagai berikut:
Bidang
politik
a. Pengaruh Positif
Pengaruh positif globalisasi yang menawarkan
kehidupan politik yang demokratis dengan mengutamakan keterbukaan jaminan hak
asasi manusia dan kebebasan berpanguruh kuat terhadap pola pikir bangsa.rakyat
menuntup perbaikan-perbaikan diberbagai bidang kehidupan khususnya politik
pemerintah dituntut untuk terbuka pemerintah yang terpusat dan otoriter maka
mengubah menjadi pemerintahan demokratis dan memberi banyak kebebasan kepada
rakyat didaerah sehingga daerah diberi kekuasaan untuk mengurusi rumah
tangganya sendiri (otonomi daerah) . kebebasan berpolitik semakin luas semakin
banyak muncul partai politik pemilihan umum untuk memilih pejabat-pejabat
eksekutif maupun legeslatif baik dipusat atau di daerah dipilih langsung oleh
rakyat.pelaksanaan pemilihan umum dilakukan oleh lembaga independen yaitu KPU
Komisi Pemilihan Umum.
Rakyat menghedaki pemerintah yang bersih dari KKN
sehingga rakyat menghendaki untuk bebas mengawasi kinerja pejabat-pejabat
negara maka muncullah lembaga-lembaga seperti LSM (lembaga Swadaya Masyarakat)
yang mengawasi kinerja pejabat-pejabat baik dipusat maupun daerah.dan badan
yang mengurusi dan menangani pembrantasan korupsi adalah KPK komisi
pemberantasan korupsi.rakyat bebas untuk menyampaikan aspirasinya dengan cara
melalui wakil-wakil DPR/DPRD melalui gubernur dan sampai Presiden bahkan dengan
melakukan debat publik orasi,pawai,unjuk rasa dan sebagainya semua telah diatur
dalam undang-undang bidang politik.
b. Pengaruh negatif
Pengaruh negatif tarhadap globalisasi bidang
politik ,terutama adanya ancaman disentegrasi bangsa dan negara yang akan
menggoyahkan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) kebebasan rakyat yang
tidak terkendali mengabaikan nilai dan norma yang berlaku di Indonesia mengarah
pada perbiatan anarkis yang merugikan bangsa dan negara. Gencarnya provokasi
dan budaya demokrasi yang belum matang menimbulkan pergolakan politik
dibeberapa daerah yang ingin melepaskan diri dari NKRI .hal ini menyebabkan
goyahnya stabulisasi politik yang akan berpengaruh pada bidang kehidupan yang
lain.
Bidang ekonomi
a. Pengaruh positif
Pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi diterima
sangat baik oleh negara-negara berkembang karena tingkat kemajuan dan
kemakmuran negara-negara maju sebagai penggagas globalisasi relatif baik
apalagi kemampuannya melakukan lobi-lobi internasional membuat bangsa dan
negara-negara berkembang tertarik dan menerima tawarannya.maka sebabnya
indonesia membuka diri dari produk-produk luar negeri ,menerima investasi dari
luar negeri dan patuh terhadap aturan-aturan yang dibuat perjanjian regional
maupun multilateral.kita kenal dengan Mc Donald,Pizza
Hut,Coca-Cola,Fanta,Pepsi,KFC.dan sebagainya ini merupakan makanan cepat saji
yang sangat digemari oleh masyarakat pada umumnya ,selain makanan juga banyak
barang-barang impor seperti kendaraan mobil, Televisi,mesin cuci dan lain-lain
bahkan bermunculan pusat perbelanjaan seperti mall ,swalayan, dan carefour yang
menyediakan berbagai macam kebutuhan rumah tangga dan keinginan masyarakat yang
praktis dan efisien.
b. Pengaruh negative
Pengaruh negatif dengan adanya makanan impor maka
sebagian generasi muda lebih merasa bergengsi dapat menikmati makanan yang
bermerek internasional sehingga tidak mengenal lagi makanan tradisional ,hadirnya
barang-barang elektronik mengancam industri rakyat karena tidak mampu untuk
bersaing dengan produk-produk luar negeri .munculnya pusat-pusat perbelanjaan
yang modern sangat mematikan pasar-pasar tradisional akan melemahkan ekonomi
rakyat kecil.
Bidang Sosial Budaya
a. Pengaruh positif
Ditandai dengan adanya rasa solidaritas sosial yang
tinggi antar bangsa diberbagai negara terhadap musibah yang dialami oleh rakyat
indonesai seperti bencana Tsunami berbagai macam bantuan mengalir kepada Indonesia
.demikian halnya dengan indonesia walaupun sedang mengalami krisis namun tetap
memberikan bantuan kepada negara yang terkena musibah.
pengaruh positif aspek budaya yaitu dengan kemajuan
teknologi ,internet,komputer ,telpon generasi muda telah mengenalnya bahkan
anak-anak semua lapisan masyarkat pun telah mengenal kemajuan teknologi
sekarang.
b. Dampak negatif
Terdapat pula pengaruh negatif yang melanda
masyarakat sikap ,perilaku dan gaya hidup yang meniru orang-orang barat yang
bertentangan dengan norm dan nilai-nilai budaya bangsa .pergaulan bebas antar
muda-mudi telah menjadi hal yang dianggap hal biasa sehingga terjadi hal yang
diinginkan seperti pemerkosaan,hamil sebelum menikah,aborsi dan lain sebagainya
ini semua terjadi karna pengaruh televisi ,internet ,blue film,VCD porna,bacaan
porno yang mudah diperoleh oleh siapa saja bahkan narkoba dan minuman keras ini
akan menghancurkan fisik dan mental pemakainya .hal seperti ini yang harus kita
waspadai dan hindari ini semua menjadi tanggung jawab kita semua untuk mendidik
dan membimbing generasi penerus agar mereka mampu untuk menghadapi kerasya
hidup dan mampu menghadapi globalisasi yang melanda dari berbagai arah.
2.3 Sikap
selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik
Masalah demokrasi
Demokrasi yang dianggap ideal
selama ini adalah demokrasi ala amerika. Dari sini amerika merasa
berkepentingan untuk menegakkannya,dan dalam pelaksanaannya terlihat bersifat
subjektif dan diskriminatif .
Masalah kebebasan dan
keterbukaan
Di indonesia pengaruhnya begitu
luas, salah satunya sadar atau tidak membangkitkan keberanian untuk menuntut
kepada pemerintah agar memberi banyak kebebasan , pemerintah dijalankan secara
demokratis dan transparan diawali akhir masa pemerintahan orde baru dan ini
terus berjalan sampai sekarang.
Masalah hak asasi manusia
Hak asasi manusia kita akui
bersifat universal.namun pengertian , kriteria , dan pelaksanaannya juga belum
ada kesepakatan , yang ada selama ini dominan menurut penafsiran amerika dan
terus di gelorakan keseluruh dunia.
Misi yang diemban bidang ekonomi adalah negara
tanpa batas perdagangan bebas ,liberalisme ekonomi, integrasi ekonomi dinua dan
kebebasan investasi antar negara selain itu juga adanya korporasi sebagai
negara-negara didunia membangun organisasi ekonomi rakyat seperti bank dunia
,IMF pada umumnya bertujuan untuk membantu pemulihan kondisi perekonomian
negara-negara yang mengalami krisis ekonomi memberikan bantuan /kredit tentu
saja dengan syarat yang telah ditentukan.pada dasarnya bank dunia dan IMF
membawa dampak positif dan negatif pada perekonomian indonesia.segi positifnya
kita dengan mudah mendapat bantuan dari lembaga tersebut untuk pemuluhan
perekonomian .namun segi negatifnya dalam jangka panjang jika terus berhutang
akan menimbulkan ketergantungan kita kepada lembaga itu dan utang kita kepada
luar negeri akan semakin menumpuk dan akan menjadi beban berat bagi generasi
penerus.
Globalisasi dibidang politik isu yang kerap
kali dipropagandakan ialah demokratisasi ,kebebasan ,keterbukaan serta hak
asasi manusia. Namun perlu diketahui bahwa isu-isu tersebut ukuranya tidak
jelas yang selama ini menuntut ukuran amerika dan negara-negara barat. Itulah
sebabnya maka masalah ini mudah dimanipulasi dan debelokkan menurut kemauan dan
kepentingan negara-negara tersebut.sebagai contoh propaganda tentang kebebasan
dan keterbukaan ala amerika telah membangkitkan keberanian untuk menuntut
kepada pemerintah agar memberi banyak kebebasan pemerintahan dijalankan secara
transparan dan demokratis hal ini diawali pada akhir masa pemerintahan
orde baru dan terus berlangsung sampai sekarang.karena ukuran keterbukaan dan
kebebasan relatif maka tidak dapat ditentukan rumusan yang jelas dan dapat
diterima oleh semua pihak dan akibatnya melahirkan perbuatan yang kurang
menguntungkan misalnya terganggunya stabilitas nasional maka kita harus
menyeleksi isu-isu yang dapat merugikan bangsa dan negara .
Gejala globalisasi di bidang politik di Indonesia dapat dilihat dari munculnya
birokrasi dan administrasi pemerintahan yang baru dan pembentukan
lembaga-lembaga politik modern. Lembaga politik modern itu menggantikan lembaga
politik berdasarkan sistem kerajaan atau feodal. Gejala tersebut hanyalah salah
satu dari gejala globalisasi politik di Indonesia. Proses globalisasi politik
secara keseluruhan menyangkut globalisasi sistem politik. Globalisasi sistem
politik merupakan suatu sistem yang dijadikan kerangka untuk menetapkan dan
melaksanakan kebijaksanaan dan kekuasaan. Kebijaksanaan itu menyangkut usaha
dan pelaksanaan tujuan-tujuan yang oleh masyarakat dianggap merupakan
kepentingan umum.
Dalam pengertian ini proses globalisasi politik di Indonesia dapat dilihat pada
gejala sebagai berikut:
1.
Diferensiasi struktur politik
2.
Rasionalisasi kebudayaan politik
3.
Peningkatan partisipasi politik
a. Diferensiasi Struktur Politik
Tumbuhnya struktur yang khas untuk keperluan fungsi-fungsi politik tertentu
disebut diferensiasi struktur politik. Hal itu dapat dilihat dari tumbuhnya
organisasi-organisasi untmuk tujuan politik, antara lain: lembaga perwakilan,
pembuatan undang-undang, pelaksanaan keputusan, pemeliharaan sistem politik.
Tumbuhnya organisasi-organisasi ini menggantikan lembaga-lembaga politik lama
di zaman kerajaan atau feodal yang bergantung pada raja dan para pegawai
kerajaan.
Di Indonesia, diferensiasi struktur politik. Hal itu dapat kita lihat dalam
pembagian kekuasaan antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif dalam
pelaksanaan politik negara. Selain itu, juga dapat dilihat dari pembagian
kepentingan politik masyarakat dalam bentuk partai politik dan golongan
politik, seperti PPP, Golkar, dan PDI, dengan kelompok sosial keagamaan,
seperti ICMI, PCPP, PKI, NU, dan Muhamadiyah. Selain itu, diferensiasi struktur
politik juga dapat dilihat dari pembagian-pembagian tugas dan wewenang dalam
administrasi dan birokrasi pemerintah. Pemerintahan berfungsi melaksanakan
berbagai kebijaksanaan pembanguna nasional.
b. Rasionalisasi Kebudayaan
Politik
Rasonalisasi
kebudayaan politik adalah perubahan pandangan tentang fungsi dan cara kerja
lembaga politik. Khususnya tentang syah atau tidaknya kekuasaan, yang semakin
lama semakin bersifat rasional dan fungsional. Rasionalisasi ini menggantikan
sistemkekuasaan berdasarkan kharisma dan atas dasar keturunan bangsawan yang
berlaku dizaman kerajaan. Organisasi-organisasi politik yang berkaitan dengan
kekuasaan tidak lagi didasarkan pada tradisi tetapi pada pranata yang dapat
diubah menurut kepentingan tertentu. Tradisi sudah tidak lagi dipandang sebagai
warisan yang harus dipelihara dan bersifat suci, tetapi dipandang sebagai
pranata buatan manusia yang dapat dinilai dan diubah berdasarkan tujuan dan
fungsinya.
Contoh, dahulu dizaman kerajaan, kekuasaan raja dipandang sah atas dasar
keturunan dan pemilikan benda keramatwasiat nenek moyang pendiri kerajaan yang
memberi kekuatan kharisma tertent. Namun, dizaman modern kekuasaan didasarkan
atas proses pemilihan umum dimana rakyat memilih wakilnya atas dasar kecakapaan
dan kepandaian tertentu dari sang pemimpin. Rasionalisasi kebudayaan politik
juga dapat kita lihat dalam pergeseran orientasi politik dari partai
politik. Dulu, orientasi partai politik bersifat kedaerahan dan berdasar pada
tradisi keagamaan tertentu kemudian bergeser mennuju orientasi pembuatan
kebijaksanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan. Hal it berarti
tindakan nyata yang dapat dilihat hasilnya dari segi sosial ekonomi tertentu.
c. Peningkatan Partisipasi
Politik
Partisipasi anggota masyarakat dalam politik meningkat karena beberapa hal,
yaitu sebagai beerikut:
1.
Integrasi masyarakat lokal dalam kegiatan politik nasional semakin besar
2.
Media komunikasi yang berkembang pesat
3.
Ketrgantungan fungsi politik diantara organisasi politik dan kelompok politik
semakin besar
Di Indonesia satuan-satuan
politik umumnya semula berdasar pada satuan desa, klan, suku bangsa, dan
kerajaan. Dalam proses globalisasi, satuan-satuan itu semakin terintegrasi
kedalam satuan keselluruhan yang lebih besar kedalam tingkat nasional. Hal itu
terjadi karena bertambah banyaknya hubungan-hubungan di berbagai bidang
seperti perusahaan, perdagangan, transportasi, kounikasi massa, pendidikan dan
pekerjaan. Bersamaan dengan itu, tumbuhlah kelompok-kelompok sosial baru yang
lambat laun memegang peranan penting dalam polotik se[erti pengusaha, buruh dan
cendakiawan. Dalam proses globalisasi polotik, kekuatan-kekuatan sosial baru
tersebut harus diberi tempat dalam partisipasi politikagar kapasitas politik
masyarakat untuk memecahkan kehidupan politik bersama semakin besar.
Mungkin
akan ada banyak sekali variasi dampak dalam bidang politik. Karena bidang
politik meliputi seluruh permasalahan, ingat bahwa Indonesia adalah negara
hukum.
Yang pasti globalisasi jangan diartikan seluruh dunia akan sama saja (seragam) dalam hal apa pun. Mungkin akan lebih baik jika diartikan sebagai meluasnya gerak rakyat secara individu dan kelompok rakyat suatu negara dari hanya bertindak dan melakukan hubungan dengan yang lain. Inilah yang kadang ditafsirkan sebagai sama saja sedunia.
Dampak utama (menurut kami) adalah kemungkinan adanya konflik dengan berbagai negara yang berbeda budaya dan hukum akan sangat dimungkinkan terjadi. Dampak itu mengakibatkan kekalahan budaya dan/atau hukum satu negara dari yang negara yang lain. Inilah yang harus dijaga oleh Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat.
Sumber 4: http://chemistryou.blogspot.com/2011/02/sikap-selektif-terhadap-pengaruh-dan.html
Yang pasti globalisasi jangan diartikan seluruh dunia akan sama saja (seragam) dalam hal apa pun. Mungkin akan lebih baik jika diartikan sebagai meluasnya gerak rakyat secara individu dan kelompok rakyat suatu negara dari hanya bertindak dan melakukan hubungan dengan yang lain. Inilah yang kadang ditafsirkan sebagai sama saja sedunia.
Dampak utama (menurut kami) adalah kemungkinan adanya konflik dengan berbagai negara yang berbeda budaya dan hukum akan sangat dimungkinkan terjadi. Dampak itu mengakibatkan kekalahan budaya dan/atau hukum satu negara dari yang negara yang lain. Inilah yang harus dijaga oleh Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat.
Sumber 4: http://chemistryou.blogspot.com/2011/02/sikap-selektif-terhadap-pengaruh-dan.html
Politik
luar negeri yang semakin terbuka untuk penyertaan modal asing dalam produksi
nasional ikut berperan dalam semakin tergantungnya perekonomian nasional pada
sistem gurita perusahaan global yang sangat sensitif pada terpeliharanya risiko
stabilitas negara.
Pada saat orde reformasi tampil memimpin proses pembangunnasional, ekonomi dunia sedang memasuki abad komputerisasi dan digitalisasi. Teknologi informasi dan telekomunikasi ternyata kemudian berhasil merubah tatanan dan pola produksi, perdagangan serta investasidari perusahaan multinasional dan perusahaan global. Globalisasi menuntut perubahan pengaturan kebijakan perdagangan dan investasi yang memberikan ruang gerak yang lebih leluasa agar kapital, teknologi dan tenaga kerja dapat berpindah dengan mudah antar kedaulatan wilayah negara. Dia menuntut juga perubahan paradigma, perilaku dan sistem pengalokasian sumber daya ekonomi dan perusahaan.
Di satu pihak globalisasi telah membawa berbagai kesempatan untuk pengusaha-pengusaha lokal yang tanggap dan siap memanfaatkan peluang. Sebaliknya globalisasi juga telah menerkam mangsa yang lemah dalam aspek pemanfaatan teknologi, penggunaan sumber kapital dan kepemilikan sumber daya manusia yang kapabel dan kompeten. Pakar dunia dalam globalisasi Sekaliber Stiglitz bahkan telah menyimpulkan bahwa globalisasi telah menimbulkan banyak kekecewaan karena efek berantai yang dihasilkannya di negara berkembang; meliputi kemiskinan, pengangguran, kepastian hidup, ketidakstabilan dan kerusakan lingkungan hidup.
Sumber 5: http://chemistryou.blogspot.com/2011/02/sikap-selektif-terhadap-pengaruh-dan.html
Pada saat orde reformasi tampil memimpin proses pembangunnasional, ekonomi dunia sedang memasuki abad komputerisasi dan digitalisasi. Teknologi informasi dan telekomunikasi ternyata kemudian berhasil merubah tatanan dan pola produksi, perdagangan serta investasidari perusahaan multinasional dan perusahaan global. Globalisasi menuntut perubahan pengaturan kebijakan perdagangan dan investasi yang memberikan ruang gerak yang lebih leluasa agar kapital, teknologi dan tenaga kerja dapat berpindah dengan mudah antar kedaulatan wilayah negara. Dia menuntut juga perubahan paradigma, perilaku dan sistem pengalokasian sumber daya ekonomi dan perusahaan.
Di satu pihak globalisasi telah membawa berbagai kesempatan untuk pengusaha-pengusaha lokal yang tanggap dan siap memanfaatkan peluang. Sebaliknya globalisasi juga telah menerkam mangsa yang lemah dalam aspek pemanfaatan teknologi, penggunaan sumber kapital dan kepemilikan sumber daya manusia yang kapabel dan kompeten. Pakar dunia dalam globalisasi Sekaliber Stiglitz bahkan telah menyimpulkan bahwa globalisasi telah menimbulkan banyak kekecewaan karena efek berantai yang dihasilkannya di negara berkembang; meliputi kemiskinan, pengangguran, kepastian hidup, ketidakstabilan dan kerusakan lingkungan hidup.
Sumber 5: http://chemistryou.blogspot.com/2011/02/sikap-selektif-terhadap-pengaruh-dan.html
2.4 Sikap
selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang ekonomi
Sikap
yang harus dikembangkan adalah :
1.
Mengelola Globalisasi,
yang
harus dilakukan adalah merumuskan kebijakan ekonomi luar negeri yang lebih
realistis dan konstruktif. Halini dicapai melalui :
a.
Menegaskan kembali ASEAN sebagai pilar utama ekonomi luar negeri Indonesia.
b.
Memfokuskan perhatian indonesia pada kebutuhan untuk mengembangkan interaksi
dann hubungan baik dengan Jepang, Korsel, Cina dan India. Dalam rangka
pembentukan pasar bebas Asia Timur (East Asia Free Trade).
c.
Memadang penting upaya mengembangkan dengan sesama negara berkembang melalui
forum OKI, G7, GNB, Eropa dan AS.
2.
Memperkuat akar kebangsaan,
dengan
cara berusaha mengeksplorasi kekuatan lokal dari segi pemikiran maupun aksi
dalamrangkamemberdayakan diri masyarakat Indonesia. Dari segi Pemikiran
berupaya terus untuk menumbuh kembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) di
masyarakat. Masih banyak masyarakat indonesia mencari napkah diluar
pertanian,misalnya usaha warung, jasa,pedagang eceran, dll. Dari segi aksi adalah
dengan cara menghidupkan kembali program Inpres desa tertinggal (IDT), Koperasi
Kredit, Meningkatkan kualitas Sumber daya manusia (SDM),penggunaan produk dalam
negeri, revitalasi kawasan wisata,pembanguna solidaritas bangsa,dll.
Dalam
peningkatan SDM selain peningkatan wawasan dan keterampilan perlu dilakukan
pengembangan kepribadian melalui :
1)
Penangkalan terhadap kekuatan negatif (kesenangan berlebihan, konsumtif,
mentalitas by-pass, dan instant.
2).
Proses keteladanan
3).
Perluasanpenggunaan iptek dan keterampilan.
4).
Peningkatan kehidupanreligius seseorang.
3.
Memamfaatkan globalisasi untuk
pembangunan melalui kebijakan ekonomi, pengembangan institusi serta penyesuaian
nilai etika.
4.
Memiliki wawasan global dengan
cara tidak menerapkannya secara berlebihan ( gaya hidup).
Misi
yang diemban globalisasi dibidang ekonomi terutama adalah negara tanpa batas,
perdagangan bebas , liberalisasi ekonomi , integrasi ekonomi dunia,dan
kebebasan investasi.
Alat yang dipakai melancarkan
jalan guna mencapai tujuannya antara lain perjanjian-perjanjian
multilateral,lembaga keuangan internasional seperti, bank dunia maupun kerja
sama modal antar negara.
Selektif
thdp Globalisasi di Bidang Teknologi dan Ekonomi
Globalisasi ekonomi dan teknologi di Indonesia dapat kita lihat dalam
perkembangan pemakaian teknoligi, dari semula bersifat sederhana menjadi
bersifat kompleks dan canggih dalam setiap sektor kegiatan ekonomi produksi masyarakatb
Indonesia.
Di sektor pertanian, kita dapat menyaksikan gejala globalisasi pada penggunaan
teknologi baru didalam kegiatan prodiksi pertanian. Penggunaan teknologi itu
kemudian mengubah cara produksi, teknik produksi, dan hubungan-huubungan sosial
di pedesaan.
Sebagaimana dikemukakan dalam hasil penelitian tim Studi Dinamika Peesaan (SDP)
dan Survey Agro-Ekonomi (SAE) dari Institut Pertanian Bogor (IPB),sejak awal
tahun 1970-an di Indonesia telah terjadi proses globalisasi disektor pertanian.
Hal itu ditandai oleh penerapan teknologi pertanian modern seperti:
1.
Penggantian penggunaan teknologi dari semula menggunakan pupuk kandang menjadi
pupuk urea.
2.
Pemakaian bibit padi jenis unggul menggantikan jenis lokal.
3.
Pemakaian traktor menggantikan bajak.
4.
Penerapan teknik irigasi baru
5.
Penggunaan mesin penggilingan padi menggantikan tumbuk padi.
Masuknya
berbagai unsur teknologi baru itu dibawa oleh program Bibingan Masyarakat
(Bimas), intensifikasi masyarakat (inmas), intensifikasi khusus (insus),.
Program-program tersebut disempurnakan menjadi Suprainsus yang berlaku
hingga sekarang ini.
Globalisasi
teknologi juga dapat kita llihat dalam kemajuan produksi ekonomi di sektor
industri perkotaan. Disektor industri, banyak teknologi cara produksi baru yang
dikembangkan untuk meningkatkan prodiktifitas ekonomi. Penggunaan teknologi
baru di sektor industri dapat kita lihat, misalnya dalam penggunaan mesin baru
dari mesin tenaga minyak bumi menjadi mesin tenaga listrik, penggunaan
alat-alat elektronik, penggumaam komputer, telepon dan faksimili. Dari
jenis-jenis teknologi tersebut ada yang berupa jenis teknologi rendah, sedang
atau menengah, dan teknologi canggih.
Teknologi
rendah adalah jenis teknologi sederhana yang tidak memerlukan keahlian khusus
untuk mengoperasikannya seperti gerobak, becak, cangkul, parang dan
tombak.teknologi menengah adalah jenis teknologi yang sudah memerlukan keahlian
tertentu untuk mengoperasikannya, seperti mesin jahit,sepeda, sepeda motor,
mesin penggiling padi dan mesin bubut. Adpaun teknologi canggih adalah
teknologi yang berukuran besar, komleks dan terdiri dari banyak komponen yang
rumit, seperti teknologi pembuatan pesawat (di IPTN Bandung)dan pembuatan kapal
( di PT PAL Surabaya).
Penggunaan teknologi baru dapat mengubah cara atau teknik produksi menjadi
lebih efisien. Oleh karena itu, produksi dan pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan meningkat. Disektor pertanian, penggunaan teknologi baru telah
meningkatkan produksi pertanian secara terus-menerus sejak tahun 1970-an hingga
mencapai swasembada beras pada tahun 1984. Di sektor industri, hal itu telah
meningkatkan produksi barang industri dan jasa secara terus-menerus sehingga
pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan sekitar lima sampai delapan persen per
tahun.
Misi yang diemban bidang ekonomi adalah negara
tanpa batas perdagangan bebas ,liberalisme ekonomi, integrasi ekonomi dinua dan
kebebasan investasi antar negaraselain itu juga adanya korporasi sebagai
negara-negara didunia membangun organisasi ekonomi rakyat seperti bank dunia ,IMF
pada umumnya bertujuan untuk membantu pemulihan kondisi perekonomian
negara-negara yang mengalami krisis ekonomi memberikan bantuan /kredit tentu
saja dengan syarat yang telah ditentukan.pada dasarnya bank duni dan IMF
membawa dampak positif dan negatif pada perekonomian indonesia.segi positifnya
kita dengan mudah mendapat bantuan dari lembaga tersebut untuk pemuluhan
perekonomian .namun segi negatifnya dalam jangka panjang jika terus berhutang
akan menimbulkan ketergantungan kita kepada lembaga itu dan utang kita kepada
luar negeri akan semakin menumpuk dan akan menjadi beban berat bagi generasi
penerus.
Untuk dapat mangambil sikap yang
bijak terhadap globalisasi di bidan ekonomi maka terlebih dahulu kita harus
mengetahui hal yang berikut ini
1. Kebaikan globalisasi ekonomi antara lain:
• Produksi global dapat ditingkatkan
• Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
• Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
• Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
• Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
2. Keburukan globalisasi ekonomi antara lain:
• Menghambat pertumbuhan sektor industri
• Memperburuk neraca pembayaran
• Sektor keuangan semakin tidak stabil
• Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Yang kami lihat disini lebih banyak memberikan dampek yang baik terutama bagi kemakmuran rakyat yang merupakan komponen yang penting dan mengindikasikan maju tidaknya suatu bangsa dalam bidang ekonomi sehingga menurut kami implikasi globalisasi di bdang ekonomi cukup baik untuk bangsa terutama Indonesia.
Sumber 5: http://chemistryou.blogspot.com/2011/02/sikap-selektif-terhadap-pengaruh-dan.html
1. Kebaikan globalisasi ekonomi antara lain:
• Produksi global dapat ditingkatkan
• Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
• Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
• Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
• Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
2. Keburukan globalisasi ekonomi antara lain:
• Menghambat pertumbuhan sektor industri
• Memperburuk neraca pembayaran
• Sektor keuangan semakin tidak stabil
• Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Yang kami lihat disini lebih banyak memberikan dampek yang baik terutama bagi kemakmuran rakyat yang merupakan komponen yang penting dan mengindikasikan maju tidaknya suatu bangsa dalam bidang ekonomi sehingga menurut kami implikasi globalisasi di bdang ekonomi cukup baik untuk bangsa terutama Indonesia.
Sumber 5: http://chemistryou.blogspot.com/2011/02/sikap-selektif-terhadap-pengaruh-dan.html
2.5 Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang sosial
budaya
Dalam
era keterbukaan dan globalisasi, bangsa Indonesia harus dapat bersikap selektif
terhadap pengaruh masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian
dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif
atau negatif di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama negara dan
bangsa Indonesia. Pengaruh dari luar yang bersifat negatif, antara lain sebagai
berikut:
Perilaku
menyimpang yang melanggar moralitas, etika, dan kepatuhan.
Merebaknya penyakit social.
Pemakaian obat terlarang.
Kriminalitas internasional.
Pornografo dan dekedensi moral.
Imbas krisis perekonomian dan moneter.
Membanjirnya produk-produk luar negeri.
Oleh
karena itu, bangsa Indonesia harus mampu menyeleksi dengan baik dan teliti
segala bentuk pengaruh dari luar yang masuk ke negara Indonesia. Bangsa
Indonesia tidak mungkin menutup diri dari pengaruh internasional yang begitu
cepat. Diperlukan iptek yang canggih dari luar sangat untuk menyempurnakan
kekurangan-kekurangannya dalam pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang.
Terbukanya pasar Internasional bagi hasil produk dalan negeri yang memiliki
keunggulan komparatif merupakan kesempatan yang baik bagi bangsa Indonesia
untuk mengekspor produk-produk dalam negeri.
Tata
nilai dan budaya asing akan masuk dengan deras ke Indonesia, seharusnya dapat
diambil manfaat atau keuntungannya. Apabila tidak memiliki ideology yang
kuat, kewaspadaan, nasional yang tangguh, sumber daya manusia yang baik, maka
bangsa Indonesia tidak dapat memperoleh manfaat dan keuntungan dari globalisasi.
Pendidikan
nasional Indonesia diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang
mempunyai kualitas yang diperlukan memasuki kehidupan masyarakat yang
kompetitif. Yaitu, manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi,
mampu mengembangkan potensi diri, mampu bersaing sesama manusia di masyarakat
secara terbuka, memiliki kesadaran akan nilai positif dan negatif dari arus
globalisasi serta memilki daya tahan yang tangguh dengan suatu indentitas
budaya yang kuat dalam menghadapi dampak negatif globalisasi. Selain itu,
bangsa Indonesia telah memilki nilai-nilai kepibadian luhur, pandangan hidup,
dan ideology bangsa yang telah dikukuhkan menjadi dasar negara, yaitu
pancasila. Dengan demikian, Pancasila berperan membawa kemajuan serta kesejahteraan
bangsa Indonesia.
Sumber
bacaan: drs. H. Suardi abubakar dkk., penerbit : yudistira, sikap selektif
terhadap pengaruh globalisasi
Sumber 1: http://rustadhiesmotivation.blogspot.com/2011/05/bagaimana-sikap-kita-dalam-menghadapi.html
Globalisasi
di Bidang Sosial
Globalisasi di bidang sosial mencakup perubahan cara berfikir dan berperilaku
yang lebih rasional, efisien, idividual, dan pragmatis untuk mencapai tujuan
yang telah direncanakan secara sistematis. Banyak sekali faktor penyebab
terjadinya globalisasi sosial. Akan tetapi, faktor yang menonjol di negara
sedang berkembang seperti Indonesia adalah faktor teknologi dan peerubahan teknk
produk ekonomi.
Perubahan teknologi dan teknik-teknik produksi baru tersebut mempengaruhi
perubahan sosial ekonomi masarakat. Perubahan teknologi dan teknik produksidi
sektor pertanian dapat mengubah cara berfikir petani menjadi rasional, efisien
dan komersial dalam berproduksi. Perubahan tersebut mengubah pula hubungan
sosial dimasyarakat pedesaan. Akibat perubahan itu, muncullah pola hubungan
yang berubah antara sesama petani dan warga desa. Mereka menjadi lebih
momersial, rasional, dan induvidividualis. Hal itu tentunya mengubah pula
sistem hubungan sosial masyarakat di pedesaan, yaitu sistem gotong royong.
Di daerah perkotaan terjadi perubahan hubungan sosial yang disebabkan
perkembangan industrialis diperkotaan. Sejak PELITA 1 tahun 1970-an,
pembangunan industri mulai digalakkan sehingga berkembang menjadi berbagai
jenis industri kecil, menengah, dan besar di Indonesia. Munculnya berbagai
macam pabrik industri tersebut menimbulkan perubahan didalam struktur
masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia terbentuk menjadi dua macam yaitu
masyarakat perkotaan yang basis ekonomnya pada sektor industri dan masyarakat
pedesaan atau daerah pinggiran kota yang basis ekonominya pada sektor
pertanian.
Globalisasi sosial dapat pola terjadi karena pengetahuan anggota masyarakat
semakin meningkat. Peiningkatan pengetahuan itu akibat meningkatnya tingkat
pendidikan dan kemampuan memperoleh informasi. Perkembangan teknologi diidang
informasi dan komunikasi dapat mengubah pola pikir masyarakat menadi lebih
modern dan dinamis. Pendidikan anggota masyarakat yang eningkat membuka
cakrawala pandangan baru terhadap permasalahan hidup disekitarnya. Pandangan
baru itu mampu mengubah pola pikir dan perilaku anggota masyarakat menjadi lebih
terbuka dan kreatif dalam menerima unsur-unsur baru kemajuan.
Pengaruh pada bidang ini sangat banyak dan luas
oleh karena itu kita harus mampu mengenali dan memahami masalah tersebut
sehingga kita dapat menyeleksi mana yang baik dan mana yang buruk
Adapun pengaruh yang kita harus seleksi sebagai
berikut:
I. Sikap pola dan gaya hidup
Pengaruh globalisasi yang menjadi barometer adalah
negara-negara dunia pertama dan Amerika melalui media yang cangih manusia dapat
mengakses dengan cepat keseluruh penjuru dunia hal inilah gaya hidup yang
seperti orang barat menjadi tren ceter dan ditiru terutama kaum muda diseluruh
dunia.
II. Penampilan dan gaya pakaian
Karena prinsip kebebasan yang dianut oleh
negara-negara barat maka setiap orang bebas melakukan apa saja termasuk dalam
berpenampilan dan gaya pakaian .banyak kaum muda yang sudah terjerumus dalam
hal-hal yang sepantasnya dan dalam norma-norma yang negara kita miliki tidak
sesuai dengan gaya hidup globalisasi sekarang ini maka disinilah kita harus
bisa menyeleksi dengan cermat sehingga nilai-nilai luhur pancasila dan
kesopanan masih kita tetap menjaganya
III. Dasar ikatan hidup bermasyarakat
Dinegara-negara barat dasar ikatan hidup
bermasyarakat dibangun atas dasar semangat orang dagang(bisnis) jadi
semata-mata mencari kuuntungan pribadi dari cara berpikir itu mereka
mengabaikan semangat kekeluargaan.
Ada pengaruh yang perlu kita
seleksi itu antara lain sebagai berikut :
1.Sikap, pola, dan gaya hidup .
2.Penampilan dan gaya pakaian .
3.Dasar ikatan hidup
bermasyarakat .
4.Paham
rasionalisme,materialisme,dan sekulerisme.
·
Paham rasionalisme ,Materialisme, dan Sekularisme
Rasionalisme adalah paham yang lebih mengutamakan
kemampuan akal daripada emosi atau batin.Materialisme adalah paham atau sikap
selalu mengutamakan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi. Sekularisme
adalah paham yang memisahkan dengan tegas antara urusan agama dengan
negara.contoh negara barat memperbolehkan perkawinan sejenis dan diakui serta
dilindungi karena berdasarkan hak asasi manusia namun dinegara kita hal itu
tidak diperbolehkan karena dunia ini tidak dapat dipisahkan oleh akhirat
.negara tidak dapat dipisahkan oleh agama karena agama diturunkan kedunia untuk
mengatur petunjuk bagaimana mengelola dunia agar dapat memanfaatkan manusia
untuk hidupnya didunia dan di akhirat.
Gaung
globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat
masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima
kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah
satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan,
kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh
masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap
berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang
mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat),
dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena
itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau
psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan
ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang
sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang
bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah
kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek
kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai
yang beragam, termasuk keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian dari
kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi. Globalisasi
dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi
oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan
berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu
masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan
bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan
negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu
menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju. Akibatnya,
negara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal
dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial,
budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses
ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi
internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan
setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia
sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Simon Kemoni, sosiolog asal
Kenya mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan
berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini, setiap bangsa
akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka
dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Tetapi, menurut Simon
Kimoni, dalam proses ini, negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya mereka
dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya
asing. Dalam rangka ini, berbagai bangsa haruslah mendapatkan informasi ilmiah
yang bermanfaat dan menambah pengalaman mereka. Terkait dengan seni dan budaya,
Seorang penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilaku
dunia Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom budaya
terhadap rakyat dunia. Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan bahasa
pribumi sehingga bangsa-bangsa tersebut kebingungan dalam upaya mencari
indentitas budaya nasionalnya. Penulis Kenya ini meyakini bahwa budaya asing
yang berkuasa di berbagai bangsa, yang dahulu dipaksakan melalui imperialisme,
kini dilakukan dalam bentuk yang lebih luas dengan nama globalisasi.
GLOBALISASI
DALAM KEBUDAYAAN TRADISIONAL DI INDONESIA
Proses
saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat.
Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun
kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia
terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan
berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu
kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa
berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam
jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha
melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan
demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa
Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh
luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah
yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya
soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana
nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.. Masyarakat
Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti
anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman
masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi
keseniannya. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai
kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang sangat
khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam
masyarakat.
Budaya – budaya daerah di Indonesia secara umum memelihara prinsip hubungan
sosial yang sangat diwarnai oleh ikatan sosial, kolektifitas, solidaritas
sosial yang sangat tinggi di antara anggotanya. Dalam pola hidup masyarakat
Indonesia kolektifitas dan komunalisme itu dapat dilihat dalam berbagai macam bentuk
kegiatan sosial, misalnya tercermin dalam tradisi – tradisi sosial, gotong
royong, upacara - upacara sosial keagamaan, dan ekspresi kesenian yang sangat
beraneka ragam.
Ketika modernisasi dan pembangunan berlangsung di masyarakat tidak bisa
dihindari perubahan yang terjadi dalam pola hidup, hubungan sosial, misal dan
ekspresi budaya masyarakat tersebut. Modernisasi merupakan proses
masuknya suatu kebudayaan baru yang datang dari luar, terutama dari negara
industri, yaitu budaya modern yang dibawa oleh proses globalisasi. Globalisasi
pad prinsipnya membawa aspek budaya modernitas yang menjunjung tinggi prinsip
rasionalitas, pemuasan hidup material, dan individualisasi. Prinsip demikian
itu ketika masuk kedalam sub budaya masyarakat Indonesia akan bertemu dengan
prinsip kolektifitas dan komunalisme tersebut. Hubungan pengaruh mempengaruhi
antara budaya modernitas dan budaya-budaya lokal di Indinesia tidak bisa
dihindari. Sebagai contoh, kita dapat melihat pengaruh televisi terhadap tradisi
sosial masyarakat Indonesia yang telah menyebabkan huubungan sosial yang kompak
di pedesaan menjadi terganggu. Seluruh anggota keluarga pedesaan sekarang
berkumpul bersama menonton televisi bersama. Mereka menyerap budaya global
modernitas yang ditunjkkan dalam gaya hidup dan perilaku pad film-film dari
industri negara maju. Contoh lain dari kehancuran adat istiadat dan tradisi
budaya daerah adalah dalam kegiatan pariwisata. Kegiatan pariwisata dapat
disebit sebagai pintu masuknya budaya gllobal modernitas, karena kegiatan
pariwisata membawa masuk turis asing kedalam masyarakat Indonesia. Turis asing
yang datang dari negara maju umumnya membawa budaya-budaya asing masuk kedalam
komunitas budaya lokal di Indonesia. Dengan semakin banyaknya turis asing di Indonesia,
berarti terjadi kontak-kontak budaya yang semakin intensif antara budaya global
modernitas dan budaya-budaya daerah.
Semua itu merupakan bentuk dari pengaruh globalisasi terhadap
perubahan-perubahan budaya daerah di Indonesia. Kita dapat menemukan pengaruh
semacam itu bukan hanya di dalam kegiatan pariwisata atau media massa tetapi
juga dapat kuita temui di banyak aspek globalisasi seperti proses globalisasi
ekonomi, kapitalisme, individualisasi dan rasionalisasi hubungan-hubungan sosial
produksi di dalam masyarakat.
·
Masalah-masalah Sosial
dalam Pembangunan
Globalisasi dan pembangunan dapat membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai
masalah sosial baru di masyarakat. Diantara masalah-masalah sosial yang penting
dalam pembangunan sekarang ini adalah masalah kriminalitas, kesenjangan
teknologi dan budaya, dan masalah kemiskinan. Kita akan membahas satu persatu
berikut ini.
1.
Masalah Kriminallitas
Kejadian kriminalitas di
Indonesia sebagai akibat gllobalisai dapatt kita lihat terutama di kota-kota
besar. Di kota-kota besar banyak terjadi konflik kebudayaan karena di kota
berkumpul macam-macam kebudayaan daerah dan asing seperti munculnya kaum “ jet
set” dan hippies sebagai kaum yang menyimpang dari norma umum dan
berperilaku aneh, tidak biasa seperti masyarakat pada umumnya. Akibatnya banyak
terjadi maladjustment yaitu orang tidak mampu mengadakan penyesuaian diri
terhadap macam-macam tuntuan sosial. Keadaan demikian ini menyuburkan
kejahatan, terutama pada kejahatan anak muda diperkotaan.
2. Masalah Ketertinggalan Budaya Teknologi
Ketertinggalan budaya ini
terjadi apabila teknologi telah berkembang sedemikian pesat tetapi budaya
perilaku dalam mempergunakan teknologi tersebut ketinggalan jauh. Sebagai
contoh adalah perilaku anak muda dalam berlalu luntas. Teknologi kendaraan
bermotor adalah teknologi yang datang dari luar negeri. Di dalam penggunaan
teknologi tersebut ada tuntutan perilaku sosial terntentu yang harus dipenui,
misalnya dalam cara memakai, memelihara, dan merawat teknologi mesin. Akan
tetapi pada umumnya orang tidak memperhatikan tuntutan perilaku tersebut dam
hanya mempentingkan penggunaannya. Akibatnya sering terjadi
pelanggaran-pelnggaran teknologi. Kendaraan yang mestinya harus digunakan dengan
peralatan lengkap tetapi peralatannya banyak dilepas sehingga sering terjadi
kecelakaan.
3. Masalah Kemiskinan
Pada umumnya sebab-sebab kemiskinan yang terjadi di Indonesia ada dua hal
yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan buatan. Kemiskinan alamiah timbul
karena kelangkaan SDA seperti kondisi tanah yang tandus, tidak ada perairan dan
kelengkaan prasarana lain. Kemiskinan buatan adalah kemiskinan yang banyak
disebabkan oleh proses globalisasi dan pembangunan, yaitu munculnya kelembagaan
sosial yang membuat anggota masyarakat tidak dapat menguasai sumber daya dan
sarana fasilitas sosial ekonomi yang ada secara merata. Misalnya walaupun
berbagai sumber daya ekonomi apabila dibagi secara merata tersedia cukup untuk
semua, nyatanya banyak anggota masyarakat sama sekali tidak mempunyai
kesempatan untuk memperolehnya, karena struktur yang mengekang mereka tidak
memberi kemungkinan untuk itu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Globalisasi
merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di
dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat
transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam
era global, suatu masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri
terhadap proses globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari
globalisasi, mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk
pada era keterbelakangan dan kebodohan.
Dampak
positif dan negatif pada pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara pun ada. Salah satunya era globalisasi pada sistem politik. Bangsa
Indonesia telah menerapkan kehidupan berdemokrasi yang telah membawa
perubahan-perubahan yang besar, diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif
dengan sistem multipartai dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara
langsung. Itu dampak positifnya.
Sedang dampak negatifnya ialah pada kebanyakan
negara berkembang akan memunculkan sikap dan tindakan anarkis yang dapat
memakan banyak korban diantara sesama. Wawasan kebangsaan semakin terpuruk
sehingga dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Seperti munculnya Gerakan Papua
Merdeka dan Gerakan Aceh Merdeka
3.2 Saran-Saran
Globalisasi memang tidak
bisa dihindari. Jika kita menghindari justru akan menjadi manusia yang primitif
lagi. Tetapi sebaiknya selektif terhadap pengaruh globalisasi. Dapat membedakan
mana yang memberikan pengaruh baik dan mana yang memberikan pengaruh buruk bagi
kita. Kita harus membekali diri dengan kepribadian yang kuat agar tidak mudah
begitu saja terpengaruh dengan dampak negatif globalisasi. Menanamkan dan
mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan
memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah cara terbaik untuk
tidak mudah terpengaruh dari arus globalisasi.
Dari
hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah
terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1.
Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan
pergeseran budaya bangsa
2.
Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya
dan budaya bangsa pada umumnya
3. Para
pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita,
hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya
4.
Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga
budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5.
Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru,
sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada
kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarso, dkk.2008.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta :
UNY Press.
Langganan:
Postingan (Atom)